Puing Roket China Bisa Jatuh Tak Terkendali ke Bumi, AS Lacak Rutenya

Puing Roket China Bisa Jatuh Tak Terkendali ke Bumi, AS Lacak Rutenya

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 06 Mei 2021 11:42 WIB
In this photo released by Chinas Xinhua News Agency, a Long March 5B rocket carrying a module for a Chinese space station lifts off from the Wenchang Spacecraft Launch Site in Wenchang in southern Chinas Hainan Province, Thursday, April 29, 2021. China has launched the core module on Thursday for its first permanent space station that will host astronauts long-term. (Ju Zhenhua/Xinhua via AP)
Momen peluncuran modul stasiun luar angkasa China dengan roket Long-March 5B pada 29 April 2021 (dok. Ju Zhenhua/Xinhua via AP)
Washington DC -

Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat tengah melacak rute yang mungkin dilalui puing roket China yang diperkirakan akan masuk secara tak terkendali ke dalam atmosfer Bumi pada akhir pekan ini. Pentagon menyebut ada risiko roket itu jatuh ke area berpenduduk.

Seperti dilansir AFP, Kamis (6/5/2021), juru bicara Pentagon, John Kirby, menuturkan bahwa Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, 'menyadari dan mengetahui komando luar angkasa sedang melacak, sungguh-sungguh melacak puing roket ini'.

China meluncurkan satu dari tiga elemen untuk stasiun luar angkasa terbaru miliknya pada Kamis (29/4) pekan lalu, dengan menggunakan roket Long March 5B buatannya. Puing roket inilah yang tengah dilacak oleh Komando Luar Angkasa AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kirby menyebut bahwa badan roket yang 'nyaris utuh turun ke bawah' dengan proses masuk ke atmosfer Bumi atau re-entry diperkirakan akan terjadi pada Sabtu (8/5) mendatang.

Diketahui bahwa usai memisahkan diri dari modul stasiun luar angkasa, roket China mulai mengorbit Bumi dalam rute tak teratur karena perlahan kehilangan ketinggian. Situasi ini menjadikan upaya memprediksi di mana roket itu akan masuk kembali ke atmosfer atau jatuh ke daratan nyaris tidak mungkin dilakukan.

ADVERTISEMENT

Roket itu bisa saja berakhir hancur saat masuk ke atmosfer Bumi, dengan hanya puing-puing kecil yang jatuh ke Bumi -- dan bahkan jika roket nyaris utuh maka ada kemungkinan besar akan jatuh ke lautan, mengingat Bumi terdiri atas 70 persen lautan.

Namun dua prediksi itu tidak bisa dipastikan, dan masih ada kemungkinan roket untuk jatuh menghantam area berpenduduk atau jatuh menimpa kapal.

Kirby menuturkan 'terlalu dini' untuk mengetahui apakah tindakan apapun, termasuk menghancurkan puing luar angkasa, bisa dilakukan jika wilayah berpenduduk terancam.

"Kami sedang melacaknya. Kami memantaunya secara saksama semampu kami," tegas Kirby. "Masih terlalu dini saat ini untuk mengetahui ke mana arahnya atau tindakan apa, jika memang ada, yang bisa dilakukan terkait itu," imbuhnya.

Ini bukan pertama kalinya kendaraan luar angkasa China masuk secara tak terkendali ke Bumi. Tahun 2018 lalu, laboratorium luar angkasa Tiangong-1 hancur saat masuk kembali ke atmosfer sekitar dua tahun setelah selesai beroperasi, meskipun China membantah mereka kehilangan kendali.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads