Tentara-tentara Israel menembak mati seorang remaja Palestina di Tepi Barat pada hari Rabu (5/5) waktu setempat.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/5/2021), Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan Said Youssef Muhammad Oudeh yang berusia 16 tahun "meninggal karena luka parah akibat peluru tajam" yang ditembakkan oleh pasukan Israel di daerah utara Odla dekat Nablus.
Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina mengkonfirmasi telah menemukan jasad seorang remaja putra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan bahwa seorang pemuda lain juga terluka oleh tembakan tentara Israel dan telah dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat.
Saat dihubungi AFP, militer Israel mengatakan bahwa bom molotov dilemparkan ke tentara-tentara "selama operasi rutin di selatan Nablus".
"Tentara-tentara bertindak untuk menghentikan tersangka dengan menembaki mereka," kata militer Israel, seraya menambahkan bahwa tidak ada tentara yang terluka dan insiden itu akan diselidiki.
Militer Israel minggu ini melancarkan perburuan besar-besaran di Tepi Barat utara untuk mencari seorang warga Palestina, yang pada hari Minggu (2/5) menembak tiga warga Israel, termasuk seorang remaja pemuda berusia 19 tahun yang meninggal pada hari Rabu (5/5) karena luka-lukanya.
Penembak melarikan diri setelah melepaskan tembakan ke terminal bus di persimpangan Tapuah di selatan kota Nablus, Tepi Barat.
Pasukan keamanan Israel mengatakan seorang tersangka yang diidentifikasi sebagai Montasser Shalabi yang berusia 44 tahun, telah ditangkap pada Rabu (5/5) di desa Silwad dekat Ramallah.
Sumber Palestina mengatakan Shalabi adalah warga negara ganda AS.
Diketahui bahwa militer Israel telah menduduki Tepi Barat, wilayah Palestina, sejak 1967.
Sekitar 2,8 juta orang Palestina tinggal di wilayah ini, seperti halnya sekitar 475.000 orang Israel yang tinggal di permukiman yang dianggap ilegal oleh hukum internasional.