Tiga warga Israel mengalami luka-luka dalam penembakan yang terjadi di wilayah Tepi Barat. Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, menyalahkan 'teroris' sebagai dalang di balik penembakan itu.
Seperti dilansir AFP, Senin (3/5/2021), paramedis dan militer Israel menyebut pelaku melepaskan tembakan dari dalam kendaraan di sebuah halte bus di persimpangan Tapuah, Nablus bagian selatan, pada Minggu (2/5) waktu setempat.
Militer Israel menyebut penembakan itu memiliki ciri khas militan Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebuah kendaraan mencurigakan tiba di persimpangan dan melepas tembakan ke arah warga sipil yang ada di lokasi," demikian pernyataan militer Israel.
"Tentara IDF (militer Israel-red) merespons dengan tembakan ke arah kendaraan mencurigakan itu yang berhasil kabur dari lokasi," imbuh pernyataan tersebut.
Layanan medis darurat Israel, Magen David Adom, menyebut tiga orang berusia 20-an tahun dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka. Salah satu dari mereka kini dalam kondisi kritis.
Ketiga warga Israel yang luka-luka itu diidentifikasi oleh otoritas setempat, sebagai para siswa dari seminari keagamaan di dekat permukiman Itamar.
Lihat juga video 'Lagi-lagi Penembakan Terjadi di AS, Satu Tewas':
Usai penembakan terjadi, militer Israel memblokir sejumlah ruas jalan di sekitar lokasi penembakan. Pelaku masih dalam pengejaran otoritas setempat.
Kantor Menhan Gantz dalam pernyataannya menegaskan pasukan keamanan Israel tidak akan beristirahat 'hingga menangkap teroris di balik serangan itu'.
"Kita tidak akan mengizinkan terorisme mengangkat kepalanya dan kita akan menyerang musuh-musuh kita dengan kekerasan," tegas Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, dalam pernyataannya.
Belum ada satupun kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas penembakan itu. Namun kepala dewan pemukim Yesha, Yigal Dilmoni, menyalahkan 'otoritas Palestina dan teman-teman mereka di Hamas' atas penembakan ini.