Kasus Corona di India terus mengalami lonjakan drastis. Pemimpin oposisi India, Rahul Gandhi kini menyerukan lockdown nasional.
Jumlah kematian akibat COVID-19 di India melonjak dengan rekor 3.689 kematian pada Minggu (2/5) waktu setempat. Angka harian tersebut merupakan yang tertinggi sejak dimulainya pandemi virus Corona.
Dengan demikian, sejauh ini jumlah kematian di negara itu telah mencapai lebih dari 215.000. Pihak berwenang melaporkan 392.488 kasus infeksi baru dalam waktu 24 jam sebelumnya sehingga total jumlah kasus menjadi 19,56 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, virus tersebut telah menewaskan 215.542 orang di India. Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (3/5), rumah sakit, kamar mayat, dan krematorium di India kewalahan seiring negara itu telah melaporkan lebih dari 300.000 kasus baru setiap hari selama lebih dari 10 hari berturut-turut.
Banyak keluarga yang harus berjuang sendiri untuk mendapatkan obat-obatan dan oksigen. Kasus infeksi COVID-19 juga tercatat mencapai lebih dari 400.000 kasus dalam 24 jam terakhir pada Sabtu (1/5).
Menurut Kementerian Kesehatan India seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/5/2021), sebanyak 401.993 kasus baru tercatat dalam sehari.
Imbas menggilanya kasus Corona itu, hampir 10 negara bagian dan wilayah-wilayah India telah memberlakukan beberapa bentuk pembatasan, bahkan ketika pemerintah federal tetap enggan untuk memberlakukan lockdown nasional.
Seruan untuk lockdown nasional pun mengemuka. Surat kabar Indian Express melaporkan bahwa gugus tugas COVID-19 negara itu telah menyarankan pemerintah federal untuk memberlakukan lockdown nasional.
Simak selengkapnya
Simak Video: 20 Juta Kasus Corona di India
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan semua upaya harus dilakukan untuk menghindari lockdown nasional. Pemerintah federal khawatir lockdown baru akan berdampak buruk pada ekonomi.
Saran lockdown nasional juga justru datang dari luar India.- Penasihat COVID-19 Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci menyarankan India untuk lockdown.
Fauci berpendapat India tak perlu lama-lama lockdown. India dinilai dapat mengakhiri ledakan Corona bila lockdown diberlakukan meski hanya sementara.
"Tidak ada yang suka lockdown ... Tapi jika Anda melakukannya hanya untuk beberapa minggu, (Negara) Anda bisa memiliki dampak signifikan pada dinamika wabah," jelas Fauci.
Baca juga: 20 Juta Kasus Corona di India |
Teranyar, saran untuk dilakukan lockdown nasional di India juga datang dari Pimpinan Oposisi India, Rahun Gandhi. Rahul menyerukan lockdown nasional saat total kasus virus Corona (COVID-19) di negara itu telah melampaui 20 juta kasus.
Para pakar medis setempat memperkirakan angka sebenarnya di lapangan jauh lebih tinggi, bahkan bisa mencapai 5 hingga 10 kali lipat lebih tinggi dari data resmi.
Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran Corona sekarang adalah lockdown total -- dengan perlindungan NYAY (skema upah minimum) untuk mereka yang rentan," cetus Gandhi dalam pernyataannya via Twitter, merujuk pada 'Government of India' atau pemerintah India.
"Kelambanan GOI telah membunuh banyak orang yang tidak bersalah," imbuh Gandhi yang merupakan anggota parlemen India, Lok Sabha, untuk wilayah Wayanad, Kerala.