Lebih dari 90 orang ditemukan berdesakan di sebuah rumah di barat daya Houston, Amerika Serikat. Rumah itu dicurigai penyidik sebagai bagian dari operasi penyelundupan manusia.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (1/5/2021), Wakil Kepala Polisi Daryn Edwards mengatakan, petugas polisi awalnya menindaklanjuti surat perintah penggeledahan di rumah tersebut setelah seseorang menelepon polisi pada Kamis (29/4) malam waktu setempat untuk melaporkan adanya orang yang dikurung di rumah tersebut.
Sebuah tim taktik khusus memasuki rumah itu, kata Edwards, dan menemukan sekelompok besar orang dewasa yang berkumpul - lima wanita dan sisanya pria. Orang-orang tersebut mengatakan kepada pihak berwenang bahwa mereka sudah lama tidak makan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah kejutan besar ketika kami masuk ke rumah dan melihat apa yang kami lihat," kata Edwards.
Petugas darurat mengenakan APD sebelum memasuki rumah, tempat lebih dari 90 imigran tidak berdokumen itu ditemukan.
Edwards mengatakan, petugas meminta dilakukan pengujian Corona pada mereka setelah beberapa orang di antaranya mengeluhkan kemungkinan gejala COVID-19, termasuk demam dan hilangnya penciuman dan rasa. Siapa pun yang hasil tesnya positif kemungkinan akan dikarantina.
Edwards mengatakan belum ada penangkapan yang dilakukan dalam kasus tersebut. Dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut, dengan mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
(ita/ita)