Lagi-lagi penembakan massal terjadi di Amerika Serikat (AS) merenggut lima nyawa. Penembakan massal terus berulang di negeri Paman Sam dalam jarak waktu yang berdekatan di bulan April.
Penembakan massal kembali terjadi di North Carolina, Amerika Serikat, Rabu (28/4). Sedikitnya lima orang tewas dalam penembakan itu dengan dua korban tewas di antaranya merupakan personel kepolisian setempat.
Dilansir AFP, Jumat (30/4/2021), penembakan itu terjadi tepatnya di wilayah Boone, North Carolina, setelah polisi melakukan pengepungan selama 13 jam terhadap salah satu rumah warga. Departemen Sheriff Watauga County menuturkan dua polisi yang tewas diidentifikasi sebagai Logan Fox dan Chris Ward.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya tewas dalam penembakan yang terjadi saat mereka mendatangi rumah warga untuk memeriksa keberadaan penghuninya yang dilaporkan tidak masuk kerja dan tidak menjawab telepon kerabatnya.
Polisi yang gugur itu ditembak saat memasuki rumah warga, seorang polisi bernama Fox meninggal seketika di lokasi kejadian sedangkan polisi bernama Ward sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Lembaga penegak hukum setempat kemudian bergegas ke lokasi kejadian setelah mendapat laporan dua polisi terkena tembakan. Pelaku penembakan membarikade dirinya sendiri di dalam rumah.
"Individu yang diduga membunuh dua polisi itu juga diduga membunuh dua warga sipil di dalam rumah," demikian pernyataan otoritas setempat.
Seorang sheriff setempat bernama Len Hagaman dalam pernyataan terpisah menuturkan kepada media lokal bahwa pelaku penembakan telah tewas. Tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana dia tewas dan identitasnya tidak diungkap ke publik.
Sementara itu, berdasarkan laporan berita yang tidak terkonfirmasi, menyebut dua warga sipil yang tewas di dalam rumah merupakan ibunda dan ayah tiri pelaku penembakan.
"Ini merupakan situasi yang sangat tragis dan pikiran serta doa kami bersama semua orang yang terlibat serta keluarga mereka dan masyarakat," ucap Hagaman.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Sebelum penembakan massal di North Carolina, penembakan massal juga terjadi di Texas dan mengakibatkan 3 orang tewas. Penembakan terjadi Minggu (18/4) waktu setempat itu menewaskan tiga orang.
Dilansir Associated Press, Senin (19/4), Kepala Kepolisian Austin, Joseph Chacon, menyatakan kepolisian kini tengah memburu seorang tersangka yang diidentifikasi bernama Stephen Broderick (41).
Baca juga: Mencekam! Sehari 3 Penembakan Terjadi di AS |
"Para korban semuanya dikenal oleh tersangka," sebut Chacon dalam pernyataannya. "Pada tahap ini, kami pikir individu yang ada di luar sana ini tidak menargetkan orang-orang secara acak untuk ditembak. Itu bukan berarti dia tidak berbahaya," imbuhnya.
Dua pekan lalu penembakan massal terjadi di Indianapolis yang sedikitnya menewaskan delapan orang. Pelaku penembakan massal diyakini menghabisi nyawanya sendiri usai beraksi.
Dilansir New York Times, Jumat (16/4), penembakan ini terjadi di sebuah gudang jasa ekspedisi FedEx pada Kamis (15/4) tengah malam. Departemen Kepolisian Indianapolis menuturkan banyak orang mengalami luka-luka yang konsisten dengan luka tembak.
Awal bulan April, penembakan massal juga terjadi di kota Orange, California Selatan, yang menewaskan empat orang termasuk seorang anak hingga mengejutkan warga setempat. Dilansir Los Angeles Times dan Associated Press, Kamis (1/4), tembakan dilepaskan di sebuah gedung perkantoran dua lantai di area Lincoln Avenue, Orange ketika polisi tiba di lokasi Rabu sore.
Juru bicara Kepolisian Orange, Letnan Jennifer Amat, menuturkan bahwa penembakan terjadi di lantai dua gedung perkantoran tersebut. Laporan media menyebut jenazah korban terlihat di lorong lantai dua dan di halaman gedung.