Total kematian akibat virus Corona (COVID-19) di Brasil menembus 400.000 orang, setelah lebih dari 3.000 kematian dilaporkan dalam 24 jam terakhir. Brasil ada di bawah Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan total kematian Corona terbanyak di dunia.
Seperti dilansir AFP, Jumat (30/4/2021), Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan bahwa 3.001 kematian tercatat dalam sehari terakhir. Angka tersebut membuat total kematian Corona di Brasil saat ini mencapai 401.186 kematian -- tertinggi kedua di dunia setelah AS dengan 575.070 kematian.
Menurut data terbaru Johns Hopkins University (JHU) yang menjadi acuan global, total kasus Corona di Brasil sejauh ini mencapai 14,5 juta kasus -- tertinggi ketiga di dunia setelah AS dan India.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan 212 juta jiwa penduduk, Brasil menjadi salah satu negara dengan angka kematian tertinggi selama pandemi Corona merajalela, dengan 189 kematian tercatat per 100.000 penduduk -- angka terburuk di kawasan Amerika dan salah satu yang tertinggi di dunia.
Situasi pandemi di Brasil diperburuk oleh lonjakan kasus Corona yang tercatat sejak awal tahun ini, yang membuat rumah-rumah sakit setempat ada di ambang kolaps.
Meskipun tampaknya telah melewati puncak gelombang baru, jumlah kematian harian tetap tergolong tinggi -- rata-rata 2.526 kematian tercatat dalam sepekan terakhir, ada di belakang India.
Para pakar menyebut lonjakan kasus Corona sebagian dipicu oleh kemunculan varian baru Corona, atau yang disebut 'varian Brasil', yang merupakan mutasi virus Corona yang muncul di dalam dan sekitar kota Manaus pada Desember tahun lalu.
Simak video 'Corona Memuncak, Brasil Minta Warganya Tunda Kehamilan':
Varian Brasil yang memiliki nama resmi P1 disebut bisa menginfeksi kembali orang-orang yang pernah terinfeksi oleh versi original Corona, dan diduga lebih menular dibanding versi aslinya.
"P1 memiliki dampak sangat besar. Tidak ada yang bisa dilakukan untuk menangkal varian itu ketika terjadi kenaikan pada Januari lalu di Manaus. Itu hanya persoalan waktu sebelum varian itu menyapu Brasil," sebut pakar epidemiologi dari Universitas Federal Espirito Santo, Ethel Maciel.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian P1 kini telah menyebar di sebanyak 54 negara. WHO menyebut P1 sebagai 'varian mengkhawatirkan' bersama dengan varian Inggris dan Afrika Selatan.