Otoritas China menawarkan bantuan untuk negara-negara Asia Selatan dalam mengakses vaksin virus Corona (COVID-19). China juga menyatakan pihaknya siap mendukung dan membantu India yang kini tengah dilanda lonjakan kasus Corona.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (28/4/2021), China dan India diketahui bersitegang terkait sengketa perbatasan dalam beberapa bulan terakhir.
Pekan ini, China mengundang negara-negara Asia Selatan hadir dalam video conference yang menjelaskan tawaran bantuan akses vaksin Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
State Councillor China, Wang Yi, yang juga menjabat Menteri Luar Negeri menjadi host video conference yang dihadiri Afghanistan, Pakistan, Nepal, Sri Lanka dan Bangladesh. India yang juga diundang, tidak hadir dalam video conference pada Selasa (27/4) waktu setempat.
Belum ada komentar resmi dari pemerintah India terkait hal ini.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China, Wang dalam video conference itu menyampaikan kesediaan China untuk menyalurkan cadangan pasokan darurat kepada negara-negara Asia Selatan yang sedang berperang melawan Corona.
Saat ditanya mengapa India tidak masuk daftar negara yang hadir, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyatakan pertemuan virtual itu terbuka untuk negara-negara lain di kawasan Asia Selatan.
Simak video 'Situasi Pandemi Covid-19 di India Semakin Mencekam':
Dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri China, Wang menyatakan bahwa China telah 'menyampaikan undangan kepada India'. Wang kemudian menyampaikan simpati dan belasungkawa untuk India.
"Menyampaikan simpati mendalam atas wabah yang mengamuk di India dan menyampaikan belasungkawa secara tulus untuk rakyat India," ucap Wang dalam pernyataannya.
"(China) Siap memberikan dukungan dan bantuan untuk rakyat India kapan saja sesuai dengan kebutuhan India," imbuh Wang.
Data resmi Kementerian Kesehatan India yang dirilis Rabu (28/4) waktu setempat melaporkan 360.960 kasus Corona dengan 3.293 kematian tercatat dalam sehari. Dengan lonjakan itu, total nyaris 18 juta kasus Corona tercatat di India, dengan 201.187 kematian.
Lonjakan kasus Corona di India membuat kewalahan sistem layanan kesehatan setempat, dengan rumah-rumah sakit setempat kekurangan tempat tidur pasien, pasokan oksigen, dan obat-obatan. Bantuan medis mengalir dari negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS), Jerman, Inggris, Singapura dan sebagainya.