Sebuah studi terbaru menyebutkan seorang pekerja yang belum divaksinasi di Amerika Serikat (AS) terinfeksi varian baru virus Corona (COVID-19) dan memicu wabah terbaru di sebuah panti jompo, yang nyaris seluruh penghuninya telah disuntik vaksin Corona.
Seperti dilansir AFP, Kamis (22/4/2021), puluhan kasus infeksi Corona, termasuk 22 kasus di antaranya terdeteksi di kalangan penghuni dan staf panti jompo setempat yang sudah menerima dua dosis vaksin Corona, menyoroti pentingnya cakupan vaksinasi yang luas dan langkah-langkah pencegahan.
Hal tersebut disampaikan dalam penelitian terbaru yang dirilis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Rabu (21/4) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wabah Corona pada Maret lalu di sebuah panti jompo di negara bagian Kentucky, sedikitnya 46 kasus terdeteksi, dengan tiga penghuni panti jompo meninggal dunia -- termasuk dua orang yang belum divaksinasi.
Pelacakan mengarah pada seorang pekerja di panti jompo itu yang mengalami gejala-gejala Corona dan belum divaksinasi. Varian Corona yang menginfeksi pekerja itu merupakan varian R.1 yang 'saat ini tidak diidentifikasi sebagai varian yang menjadi kekhawatiran dan perhatian CDC'.
Sementara para peneliti menekankan bahwa bergejolaknya kembali penyakit menunjukkan efek kuat vaksin dalam mencegah gejala-gejala pada mereka yang sakit, tapi mereka juga menekankan adanya batasan.
"Ini menggarisbawahi pentingnya... bahwa semua orang, termasuk orang-orang yang sembuh dari COVID-19, harus divaksinasi," demikian penggalan studi CDC itu.
Temuan ini menunjukkan hasil pencampuran antara orang-orang yang sudah divaksinasi dan belum divaksinasi. Meskipun 90 persen dari 83 penghuni panti jompo di Kentucky telah menerima suntikan vaksin Corona, diketahui bahwa hanya separuh dari 116 pekerja di panti jompo yang sama telah divaksinasi saat wabah baru tersebut muncul.