Pemerintah federal Australia membatalkan kesepakatan "Belt and Road initiative" antara negara bagian Victoria dengan China karena khawatir hal itu "tidak sesuai dengan kebijakan luar negeri Australia".
Pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison pada bulan Desember 2020 lalu menyatakan kewenangannya untuk membatalkan kesepakatan antara setiap negara bagian dan kekuatan asing, dengan negara-negara bagian dan teritori diwajibkan untuk mengaudit perjanjian yang ada.
Seperti dilansir News.com.au, Rabu (21/4/2021), Menteri Luar Negeri Marise Payne mengeluarkan pernyataan pada Rabu (21/4) malam waktu setempat untuk mengonfirmasi kesepakatan kontroversial China itu termasuk di antara empat perjanjian yang telah dibatalkan di bawah skema tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat lebih dari 1.000 perjanjian asing yang telah ada dan yang masih dalam tahap usulan, telah disampaikan ke Payne sejak skema tersebut diluncurkan pada 10 Desember 2020. Setelah peninjauan dan pertimbangannya, dia menyarankan empat perjanjian untuk dibatalkan.
Dua dari perjanjian tersebut termasuk nota kesepahaman terkait inisiatif infrastruktur China dan perjanjian kerangka kerja yang ditandatangani antara pemerintah Victoria dan China masing-masing pada 2018 dan 2019.
Bidang kerja sama yang disepakati termasuk meningkatkan partisipasi perusahaan infrastruktur China dalam program pembangunan infrastruktur Victoria dan mempromosikan kerja sama bisnis Victoria di China.
Dalam sebuah pernyataan, Payne mengatakan bahwa dia menganggap empat perjanjian itu "tidak konsisten dengan kebijakan luar negeri Australia" atau "merugikan hubungan luar negeri kita".