Polisi Bangladesh Tembaki Demonstran di Proyek China, 5 Orang Tewas

Polisi Bangladesh Tembaki Demonstran di Proyek China, 5 Orang Tewas

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 17 Apr 2021 17:19 WIB
A shot is fired by Canadas Zina Kocher as she competes in the Womens Biathlon 4x6 km Relay at the Laura Cross-Country Ski and Biathlon Center during the Sochi Winter Olympics on February 21, 2014, in Rosa Khutor, near Sochi.  AFP PHOTO / KIRILL KUDRYAVTSEV        (Photo credit should read KIRILL KUDRYAVTSEV/AFP/Getty Images)
ilustrasi (Foto: AFP)
Jakarta -

Sedikitnya lima orang tewas ditembak ketika polisi Bangladesh melepaskan tembakan ke arah para pekerja yang berdemonstrasi di lokasi pembangunan pembangkit listrik yang dibiayai China.

Para pejabat Bangladesh mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (17/4/2021), puluhan orang lainnya luka-luka dalam aksi demo yang terjadi pada Sabtu (17/4).

Pejabat pemerintah di kota pantai Banshkhali, Bangladesh selatan, Saiduzzman Chowdhury, mengatakan polisi mulai menembak setelah para pekerja melakukan kekerasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksinya, para pekerja memprotes gaji yang belum dibayar, soal jam kerja dan dugaan diskriminasi.

ADVERTISEMENT

Azizul Islam, kepala polisi Banshkhali, mengatakan sekitar 2.000 pengunjuk rasa melemparkan batu dan batu bata ke polisi, yang membalas dengan melepas tembakan.

Pembangkit listrik tenaga batu bara 1.200 megawatt senilai US$ 2,5 miliar, yang 30 persen sahamnya dimiliki oleh raksasa teknik China, SEPCOIII, telah menjadi pusat protes mematikan lainnya dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2016, polisi menembaki para demonstran saat aksi protes oleh penduduk desa, yang mengakibatkan empat orang tewas. Kemudian seorang pria tewas pada 2017 ketika polisi melepaskan tembakan ke arah aksi demo.

Lihat juga Video: 26 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal Feri di Bangladesh

[Gambas:Video 20detik]



Aktivis HAM mengatakan pembangkit listrik SS Power One tersebut, yang 70 persen sahamnya dimiliki oleh perusahaan S. Alam Group, tidak memenuhi standar dampak lingkungan dan dibangun tanpa konsultasi publik.

Ini adalah salah satu investasi terbesar yang dilakukan oleh perusahaan China di Bangladesh. Kesepakatan itu adalah salah satu dari banyak kesepakatan yang diumumkan ketika Presiden Xi Jinping berkunjung ke Bangladesh pada tahun 2016.

Direktur Eksekutif S. Alam, Subrata Kumar Bhowmick mengatakan pembangkit listrik tersebut telah selesai 40 persen dan sekitar 3.000 pekerja konstruksi dipekerjakan di sana.

Menurut dua pejabat perusahaan yang enggan disebut namanya, seorang kontraktor China mempekerjakan para pekerja.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads