Virus mutan COVID-19 N501Y terdeteksi untuk pertama kalinya di Hong Kong. Imbasnya, Hong Kong pun menghentikan sementara penerbangan dari sejumlah negara.
Sejumlah negara tersebut yakni India, Pakistan, dan Filipina. Semua penerbangan dari ketiga negara tersebut untuk sementara dilarang memasuki wilayah Hong Kong.
Maskapai-maskapai penerbangan yang terkena dampak larangan Hong Kong untuk para pelancong dari India, Pakistan, dan Filipina ini termasuk maskapai seperti Cathay Pacific, Hong Kong Airlines, Vistara, dan Cebu Pacific.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga negara itu dianggap sebagai negara 'risiko sangat tinggi' oleh pemerintah Hong Kong. Ketiganya dikelompokkan sebagai negara dengan 'risiko sangat tinggi' setelah ada beberapa kasus impor yang membawa strain virus mutan itu ke Hong Kong dalam 14 hari terakhir.
Hong Kong melaporkan 30 kasus baru infeksi virus Corona pada hari Minggu (18/4) kemarin. 29 di antaranya merupakan kasus impor, menandai jumlah kasus harian tertinggi sejak 15 Maret. Hong Kong sejauh ini telah mencatat lebih dari 11.600 kasus infeksi virus Corona secara total dan 209 kematian.
Otoritas Hong Kong telah mendesak penduduk untuk mendapatkan vaksinasi untuk COVID-19. Namun, hanya sekitar 9 persen dari 7,5 juta penduduk Hong Kong yang telah divaksinasi sejauh ini.
Pemerintah Hong Kong pekan lalu memperluas skema vaksin di kota itu untuk pertama kalinya, dengan melibatkan mereka yang berusia antara 16 hingga 29 tahun. Ini dilakukan seiring pemerintah bertujuan untuk meningkatkan permintaan vaksinasi yang tidak bersemangat di antara penduduk.
(mae/aik)