Presiden Korsel Ganti Perdana Menteri Usai Kalah Pemilu Daerah

Presiden Korsel Ganti Perdana Menteri Usai Kalah Pemilu Daerah

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 16 Apr 2021 16:00 WIB
South Korean President Moon Jae-in delivers a speech during a ceremony celebrating the 99th anniversary of the March First Independence Movement against Japanese colonial rule, at Seodaemun Prison History Hall in Seoul, South Korea, March 1, 2018.    REUTERS/Kim Hong-Ji
Moon Jae-In (dok. REUTERS/Kim Hong-Ji)
Seoul -

Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-In, melakukan reshuffle kabinet setelah partai politik yang menaunginya, Partai Demokrat, kalah dalam pemilu daerah. Moon mengganti Perdana Menteri (PM) Korsel dan enam menteri dalam kabinetnya dalam upaya membangkitkan partai dan agenda kebijakannya.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (16/4/2021), Moon menunjuk Kim Boo-Kyum, yang merupakan mantan Menteri Dalam Negeri dan anggota parlemen empat periode, untuk menggantikan Chung Sye-Kyun sebagai PM Korsel.

Dia juga mencalonkan sejumlah menteri baru untuk Urusan Pertanahan, Perindustrian, Perikanan, Tenaga Kerja dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun diketahui bahwa kandidat menteri baru yang diajukan Moon masih harus melalui proses penetapan di parlemen Korsel, meskipun anggota parlemen tidak memiliki wewenang untuk memblokir pencalonan itu jika Moon mendorongnya menggunakan penunjukan resmi.

Reshuffle kabinet ini dilakukan Moon sepekan setelah Partai Demokrat yang berkuasa di Korsel mengalami kekalahan besar dalam pemilu khusus untuk jabatan penting seperti Wali Kota, pasca skandal politik dan blunder kebijakan ekonomi pemerintahan.

ADVERTISEMENT

Dengan pemilu dipandang sebagai uji coba untuk pergeseran politik menjelang pilpres yang akan digelar 9 Maret 2022, kekalahan partai berkuasa mengisyaratkan jalan terjal bagi agenda kebijakan Moon, yang mencakup pencegahan kenaikan harga rumah tak terkendali dan mereformasi sistem penuntutan.

Masa jabatan Moon selama 5 tahun akan berakhir tahun 2022 mendatang.

Sementara itu, Kim Boo-Kyum sebagai PM baru Korsel dinilai bisa memainkan peran penting dalam menjembatani perselisihan politik dan mengarahkan upaya anti-virus Corona (COVID-19). Diketahui bahwa dia menjabat Wali Kota Daegu sebelumnya.

"Dia seorang reformis dan berdedikasi pada persatuan nasional, dan dia juga memiliki pengalaman menangani bencana dan krisis sosial," sebut Kepala Staf Kepresidenan Korsel, You Young-Min.

Di antara nama-nama yang diajukan sebagai menteri baru, terdapat nama pejabat keuangan senior Noh Hyeong-Ouk yang akan menggantikan Byeon Chang-Heum sebagai Menteri Pertanahan, yang mengundurkan diri.

Byeong mundur di tengah tuduhan yang menyebut beberapa pegawai pengembang properti yang dikelola negara menggunakan informasi orang dalam untuk meraup profit dari proyek pengembangan kota. Skandal ini semakin menambah kemarahan publik terkait melonjaknya harga apartemen -- mencapai 28 persen sejak awal tahun 2020.

Moon Sung-Wook dicalonkan menjadi Menteri Perindustrian yang baru. Dia merupakan orang dalam kementerian yang selama bertahun-tahun bekerja membentuk kebijakan korporasi Korsel. Dia menghadapi tugas mewujudkan upaya Moon menghidupkan investasi korporasi dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads