Sebuah video yang menunjukkan sejumlah penari melakukan gerakan twerking dalam sebuah acara militer di Australia memicu kehebohan. Video itu sempat viral dan menjadi perdebatan publik, sebelum akhirnya terungkap bahwa ada kesalahan penyuntingan oleh media terkemuka setempat.
Seperti dilansir BBC, Jumat (16/4/2021), polemik soal video twerking dalam acara Angkatan Laut Australia itu berawal saat seorang reporter ABC, media nasional Australia, membagikan sebuah video via Twitter yang menampilkan sekelompok wanita melakukan gerakan twerking dengan latar belakang kapal militer. Tarian twerking merupakan gerakan tari yang provokatif secara seksual.
Video itu menggabungkan beberapa momen menjadi satu, yakni video tarian twerking dan reaksi wajah terdiam dari para petinggi militer Australia yang hadir. Cuitan sang reporter ABC yang menautkan video itu, yang kini telah dihapus, juga mengutip komentar seorang anggota parlemen Australia yang mengeluhkan bahwa standar pasukan pertahanan telah jatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari situ, pembahasan semakin meluas dengan anggota parlemen konservatif menyebutnya tidak pantas, kemudian tabloid-tabloid setempat mengulasnya sebagai tajuk utama dengan mengkritik standar militer Australia, bahkan kelompok penari bernama 101 Doll Squadron itu menuai kecaman publik.
Diketahui bahwa 101 Doll Squadron disewa oleh Angkatan Laut Australia untuk tampil dalam seremoni peluncuran kapal perang militer bernama HMAS Supply di Garden Island, Sydney, pada Sabtu (10/4) lalu.
Kelompok penari berpakaian seksi ini menuduh ABC telah melakukan 'penyuntingan yang menipu' dengan secara salah menyertakan tayangan yang menampilkan para petinggi militer yang hadir, yang ternyata tidak ada di lokasi saat kelompok penari ini sedang tampil. Mereka juga menyalahkan 'pengambilan gambar dari sudut pandang yang tidak bisa disaksikan oleh hadirin'.
Pada Kamis (15/4) waktu setempat, ABC menyampaikan permintaan maaf mereka. Dalam penjelasannya, ABC mengakui bahwa video itu telah diedit secara keliru.
"Video media sosial asli ABC News soal peluncuran HMAS Suppy yang digelar Angkatan Laut Australia pada akhir pekan menampilkan pertunjukan oleh kelompok tari 101 Doll Squadron yang menyertakan potongan gambar yang menunjukkan Gubernur Jenderal David Hurley, Kepala Angkatan Laut, dan Panglima Angkatan Bersenjata menyaksikan penampilan itu," sebut ABC dalam pernyataannya seperti dilansir abc.net.au.
Simak juga Video: Joget Twerking di TikTok, Mahkota Miss Papua New Guinea Dicopot
"Itu tidak benar. Sementara Panglima Angkatan Bersenjata hadir, Gubernur Jenderal dan Kepala Angkatan Laut faktanya baru datang setelah penampilan itu. Tim pelaporan kami awalnya meyakini mereka juga hadir karena mereka terlihat dalam rekaman video acara itu dan karena seorang anggota parlemen pemerintahan mengatakan mereka hadir," jelas ABC.
"Video ini tidak seharusnya disunting seperti itu dan ABC meminta maaf kepada Gubernur Jenderal dan Kepala Angkatan Laut, dan kepada pemirsa, atas kesalahan ini," imbuh pernyataan tersebut.
Pihak Angkatan Laut Australia menegaskan tidak ada pejabat atau tamu penting, seperti Gubernur Jenderal, yang menyaksikan penampilan kelompok tari itu karena terjadi sebelum mereka tiba. Angkatan Laut Australia tidak menjelaskan kenapa mereka menghadirkan penampilan kelompok tari itu dalam acara peluncuran kapal militer yang biasanya berlangsung resmi dan khidmat.
Video menunjukkan sisa acara berlanjut dengan pertunjukan drum band militer, pidato resmi dan jajaran pelaut memberikan penghormatan dan baris-berbaris.
Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, dalam tanggapannya seperti dilansir 9news.com.au, menyatakan dirinya tidak ingin menilai apakah penampilan kelompok tari itu pantas atau tidak dalam acara militer. Dia menekankan bahwa sangat 'tidak menghormati' untuk menyebut para pejabat tinggi hadir saat penampilan itu dilakukan.
"Sangat mengecewakan bahwa warga Australia begitu disesatkan soal masalah itu," ucap Morrison di Perth pada Kamis (15/4) waktu setempat.
"Saya menyerahkannya kepada Pertahanan karena jelas banyak pelaporan yang kita lihat terkait masalah itu telah diberikan kepada publik Australia, dalam hal ini oleh ABC, adalah salah dan menyesatkan. Saya pikir ABC harus merefleksikan hal itu," cetusnya.
Dampak terbesar dari video viral ini dirasakan oleh 101 Doll Squadron yang menyatakan kelompoknya dihujat publik dan merasa 'terancam dan dieksploitasi' oleh besarnya perhatian publik.