Aksi Undur Diri Polisi di AS Usai Tembak Pria Kulit Hitam Hingga Mati

Round Up

Aksi Undur Diri Polisi di AS Usai Tembak Pria Kulit Hitam Hingga Mati

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 14 Apr 2021 20:00 WIB
Protesters clash with police in front of the Brooklyn Center Police station on Sunday, April 11, 2021, in Brooklyn Center, Minn. The family of Daunte Wright, 20, told a crowd that he was shot by police Sunday before getting back into his car and driving away, then crashing the vehicle several blocks away. The family said Wright was later pronounced dead. (AP Photo/Christian Monterrosa)
Aksi protes usai penembakan pria kulit hitam menggema di AS (Foto: AP/Christian Monterrosa)
Jakarta -

Seorang polisi wanita (polwan) dan kepala polisi kota pinggiran di Minnesota, Amerika Serikat mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (13/4) waktu setempat. Diketahui polwan itu mundur usai melakukan penembakan fatal terhadap seorang pria kulit hitam di wilayah tersebut.

Seperti dilansir Associated Press dan Channel News Asia, Rabu (14/4/2021), pengunduran diri itu dilakukan menyusul protes dua malam di kota berpenduduk 30.000 orang, hanya beberapa kilometer dari Minneapolis, kota tempat George Floyd dibunuh oleh polisi bernama Derek Chauvin pada Mei lalu.

Pengunduran diri polwan bernama Kim Potter dan Kepala Polisi Tim Gannon terjadi dua hari setelah kematian Daunte Wright yang berusia 20 tahun di Brooklyn Center.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sebuah surat pengunduran diri Potter ia menuliskan, "Saya senang setiap menit menjadi petugas polisi dan melayani komunitas ini dengan kemampuan terbaik saya, tetapi saya percaya itu demi kepentingan terbaik saya, komunitas, departemen, dan sesama petugas jika saya segera mengundurkan diri."

Usai penembakan pada Minggu (11/4), Potter, seorang polisi kulit putih yang telah mengabdi selama 26 tahun, telah mengambil cuti administratif.

ADVERTISEMENT

Wali Kota Brooklyn Center Mike Elliott mengatakan dia "menghargai" bahwa Potter mengajukan pengunduran dirinya tetapi dia tidak memintanya atau menerimanya. Belum jelas apa artinya itu.

Keputusan terkait apakah jaksa akan menuntut Potter bisa diambil secepatnya pada hari Rabu (14/4) waktu setempat.

Sementara itu, kepala polisi meyakini penembakan yang dilakukan Potter merupakan kecelakaan lantaran sebenarnya hendak mengambil Taser-nya. Dalam rekaman video dari kamera tubuh terdengar seorang polisi meneriakkan "Taser! Taser!" -prosedur polisi sebelum menggunakan senjata kejut.

Simak video 'Biden soal Polisi Tembak Pria Kulit Hitam: Sungguh Tragis!':

[Gambas:Video 20detik]



Meski begitu, pihak keluarga dan para pengunjuk rasa tidak menerima pembelaan tersebut dan mengatakan tidak ada alasan untuk penembakan itu. Mereka menganggap hal itu menunjukkan bagaimana sistem peradilan berat sebelah terhadap warga kulit hitam.

Saat kejadian, diketahui Wright dihentikan Potter karena plat nomor mobilnya kedaluwarsa.

Elliott mengatakan dia berharap pengunduran diri Potter akan "membawa ketenangan bagi masyarakat".

"Kita harus memastikan bahwa keadilan ditegakkan. Daunte Wright pantas mendapatkannya, keluarganya layak mendapatkannya," tegas Elliott.

Sementara itu, pihak keluarga korban tidak menerima kesalahan yang dilakukan polisi tersebut.

Saya tidak bisa menerima itu. Saya kehilangan putra saya. Dia tidak pernah kembali," tegas ayah Wright, Aubrey, kepada acara ABC 'Good Morning America'.

"Saya tidak bisa menerima kesalahan itu. Terdengar tidak beres. Anda tahu, polisi ini telah mengabdi pada kepolisian selama lebih dari 26 tahun. Saya tidak bisa menerima penjelasan itu," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads