Seorang pria bersenjata melakukan penembakan brutal di depan sebuah Rumah Sakit di Paris, Prancis, hingga menewaskan seorang pria dan membuat satu lainnya dalam keadaan kritis. Pelaku berhasil kabur dan kini masih dalam pengejaran polisi.
Seperti dilansir dari CNN dan AFP, Selasa (13/4/2021), pelaku melakukan penembakan di luar Rumah Sakit Henry Dunant di Paris pada Senin (11/4) waktu setempat, dan berhasil melarikan diri menggunakan kendaraan roda dua.
Kantor jaksa setempat mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa korban tewas secara sengaja dijadikan sasaran oleh pelaku. Sementara itu, korban kedua yang terluka, seorang wanita berusia 33 tahun, diidentifikasi sebagai petugas keamanan di rumah sakit tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber lain mengatakan korban yang tewas memiliki catatan kriminal dengan kasus pembunuhan, perdagangan narkoba dan asosiasi kriminal.
Berdasarkan penyelidikan awal, kantor jaksa setempat mengatakan mereka meyakini bahwa petugas keamanan yang luka-luka tidak ada kaitannya dengan korban yang tewas. Ia kini dirawat di rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi kritis.
Penyelidikan dimulai terkait kasus pembunuhan dan percobaan pembunuhan oleh kelompok terorganisir, dan untuk konspirasi kriminal.
Motif di balik penembakan itu belum diketahui pasti. Namun menurut seorang saksi mata di lokasi kejadian, penembakan brutal itu dilakukan seperti eksekusi mafia.
"Ini benar-benar terlihat seperti eksekusi mafia, seperti di film," kata pemilik kafe di seberang rumah sakit kepada AFP. Dia meminta namanya hanya disebutkan sebagai Arnaud.
Dia juga mendengar bunyi tembakan beberapa kali dan melihat pelaku menembak korban dengan santai.
"Saya berbalik dan saya melihat seorang pria dengan hoodie melakukan penembakan. Kemudian saya melihatnya mendekati seorang pria yang tergeletak di tanah dan menembakkan dua peluru di kepalanya untuk menghabisinya," katanya.
"Penembak pergi dengan sangat tenang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa," lanjutnya.
Lihat Video: Penembakan di Depan Pusat Vaksinasi Covid-19 Paris, 1 Tewas
Saksi lainnya, Aboubakar Fofana yang seorang koki restoran, mengatakan dia telah melihat pelaku kabur dengan skuter X-Max warna abu-abu.
"Pengemudi memiliki badan yang cukup besar, sedangkan penembaknya agak tinggi dan atletis," kata Fofana.
"Sepanjang waktu dia berjalan dengan tenang - dia benar-benar tanpa ekspresi, seolah-olah dia akan membeli secangkir kopi," katanya kepada AFP.
Berbicara kepada BFM TV, Wali Kota setempat, Francis Szpiner, mengatakan penembakan itu "bukan serangan teroris terhadap pusat vaksinasi" dan penyuntikan akan dilanjutkan di lokasi tersebut.
"Saat ini, penyerang belum diidentifikasi. Nantinya identifikasi akan membantu kemajuan penyelidikan. Kami condong ke arah serangan kriminal yang ditargetkan," tambahnya.