Kepolisian Paris memergoki lebih dari 100 orang makan di sebuah restoran yang diam-diam tetap buka dengan melanggar pembatasan virus Corona (COVID-19) yang diberlakukan pemerintah Prancis. Orang-orang itu dijatuhi hukuman denda karena dianggap melanggar aturan Corona.
Seperti dilansir AFP, Senin (12/4/2021), kepolisian melakukan penggerebekan setelah mendapatkan laporan soal 'kebisingan yang berlebihan terkait sebuah restoran' pada Jumat (9/4) tengah malam. Polisi mendapati orang-orang makan di restoran tanpa menerapkan pembatasan Corona yang diberlakukan.
"Mengakhiri pertemuan lebih dari 110 orang," demikian pernyataan Kepolisian Paris via Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Restoran rahasia yang tetap buka tanpa mematuhi aturan Corona itu terletak di distrik ke-19 Paris. Selain para pengunjung, pemilik restoran itu juga ikut ditangkap.
"Para tamu didenda karena tidak mematuhi langkah-langkah kesehatan yang diberlakukan. Pemilik dan manajernya ditangkap," imbuh pernyataan Kepolisian Paris.
Kantor jaksa Paris dalam pernyataan terbaru menyebut pemilik dan manajer restoran dibebaskan dengan penyelidikan terus berlanjut.
Tidak disebut lebih jelas besarnya denda yang dijeratkan. Namun diketahui bahwa, menurut BBC, otoritas Prancis menerapkan hukuman satu tahun penjara dan hukuman denda sebesar 15 ribu Euro (Rp 260 juta) atas tindakan yang dianggap membahayakan nyawa orang lain selama pandemi Corona.
Simak video 'Kasus Covid-19 Meningkat, Prancis Berlakukan Lockdown Terbatas di Paris':
Otoritas Prancis juga memberlakukan hukuman denda 135 Euro (Rp 2,3 juta) karena melanggar jam malam dan hukuman denda dengan besaran yang sama, yakni 135 Euro, karena tidak memakai masker. Para tamu restoran itu diperkirakan dijerat hukuman denda tersebut.
Insiden serupa juga terjadi di Saint-Ouen, yang ada di luar Paris, dengan polisi menjatuhkan hukuman denda terhadap 62 orang yang makan di restoran saat jam makan siang tanpa mematuhi aturan Corona. Kepolisian setempat menyatakan bahwa manajer restoran itu ditangkap.
Diketahui bahwa seluruh restoran dan kafe di Prancis dilarang melakukan aktivitas dine-in selama lima bulan terakhir. Pekan ini, Prancis mulai menerapkan lockdown terbatas untuk mengatasi lonjakan kasus Corona.
Selama lockdown, seluruh sekolah dan pertokoan non-esensial wajib tutup, serta jam malam diberlakukan pukul 19.00 hingga 06.00 waktu setempat. Menurut data Johns Hopkins University (JHU), Prancis sejauh ini mencatat lebih dari 5 juta kasus Corona, dengan 98.202 kematian.
Di tengah pandemi, restoran-restoran rahasia menjadi pembahasan utama media-media Prancis beberapa waktu terakhir, dengan laporan menyebut restoran yang melanggar aturan Corona itu menawarkan pengalaman makan pra-Corona bagi orang-orang kaya.
Televisi lokal, M6, pekan lalu menayangkan kisah yang didasarkan pada rekaman kamera tersembunyi yang menunjukkan suasana di dalam salah satu restoran yang diam-diam buka selama pandemi. Restoran itu dilaporkan berada di area kelas atas Paris, dengan para staf maupun tamu tidak ada yang memakai masker.
Orang-orang yang makan di restoran semacam itu tampak menikmati hidangan mewah seperti caviar dan minuman champagne, dengan biaya dilaporkan mencapai 220 Euro (Rp 3,8 juta) per orang.