Dilansir dari AFP, Senin (12/4/2021), pemilu berlangsung pada Minggu (11/4). Tempat pemungutan suara akan dibuka pukul 7.00 waktu setempat.
Jejak pendapat telah mempertemukan dua peserta yang akan bersaing untuk menguasai negara kaya minyak tersebut.
Ekonom Andreas Arauz (36) hampir tidak dikenal, tapi menduduki putaran pertama kemungkinan suara di Februari dengan dukungan dari mentornya, Correa, yang menguasai Ekuador selama 10 tahun.
Calon kuat kedua adalah bankir Guillermo Lasso (65). Dia adalah politisi berpengalaman setelah dua kali menempati posisi ke dua. Pada 2013 kalah oleh Correa, dan 2017 kepada Lenin Moreno.
Siapapun yang menang akan mengambil alih pemerintahan dari Moreno. Diprediksi pemenang pemilu akan berhadapan dengan kerisis ekonomi terburuk karena kontraksi 7,8 persen dalam PDB tahun 2020.
Utang keseluruhan hampir $ 64 miliar - 63 persen dari PDB - di mana $ 45 miliar (45 persen dari PDB) adalah utang luar negeri.
Pada saat yang sama, negara itu dilanda pandemi dengan rumah sakit kewalahan oleh lebih dari 340.000 infeksi virus Corona dan lebih dari 17.000 kematian.
"Ada krisis ekonomi, kesehatan dan pemerintahan saat ini," kata Wendy Reyes, seorang profesor dan konsultan politik di Universitas Washington.
"Siapa pun yang menang akan menghadapi gambaran yang benar-benar terbagi," ujarnya.
(aik/aik)