Kerusuhan Serentak di 4 Penjara Ekuador, Korban Tewas 79 Orang

Kerusuhan Serentak di 4 Penjara Ekuador, Korban Tewas 79 Orang

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Kamis, 25 Feb 2021 14:41 WIB
The relatives of prisoners gather outside Turi jail where soldiers stand guard after an inmate riot broke out in Cuenca, Ecuador, Tuesday, Feb. 23, 2021. Deadly riots broke out in prisons in three cities across the country due to fights between rival gangs, according to police. (Boris Romoleroux/API via AP)
Kerusuhan di penjara Ekuador (Foto: AP Photo)
Cuenca -

Jumlah narapidana yang tewas akibat kerusuhan serentak di empat penjara Ekuador bertambah menjadi 79 orang pada Rabu (24/2). Jumlah itu bertambah setelah pihak keluarga narapidana mendatangi lokasi penjara untuk mengetahui kabar kerabatnya dalam kerusuhan yang membuat sejumlah narapidana dipenggal dan dibakar itu.

Seperti dilansir AFP, Kamis (25/2/2021) Otoritas Badan Pengelola Penjara Pemerintah, SNAI mengatakan telah merebut kembali kendali atas empat penjara yang sempat rusuh. Pasukan militer bahkan dikerahkan untuk membantu meredakan kerusuhan.

SNAI mengatakan 37 tahanan telah tewas di dua penjara di kota pelabuhan barat Guayaquil, 34 tahanan tewas di penjara Cuenca Selatan, dan delapan tahanan tewas di kota Latacunga. Beberapa tahanan lainnya terluka, begitu pula sejumlah pejabat polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ombudsman Hak Asasi Manusia (HAM) Ekuador mengatakan tingkat kekerasan di penjara Ekuador itu digambarkan sebagai "pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Ekuador menyerukan penyelidikan segera dan tidak memihak atas kejadian itu. Pihaknya juga akan memberi sanksi kepada mereka yang bertanggung jawab dan sebuah manajemen krisis akan dilakukan sesuai aturan konstitusi dan instrumen hak asasi manusia internasional.

ADVERTISEMENT

Di penjara Turi di Cuenca, kendaraan pribadi yang membawa peti mati mulai berdatangan sejak Rabu pagi (24/2). Di antara pihak keluarga yang datang, seorang pria bernama Rolando mendatangi penjara. Ia datang untuk mengambil jenazah seorang anggota keluarga, tapi selama berjam-jam ia belum mendapat informasi dari polisi dan tentara yang berjaga.

"Tidak ada yang memberi tahu kami apa pun, tidak ada yang ingin memberi tahu kami atau memberi kami nama orang-orang yang tewas," kata pria berusia 45 tahun itu.

Menurut SNAI, tidak ada sipir atau polisi yang tewas dalam kerusuhan yang terjadi.

"Saya tidak pernah melihat situasi seperti kemarin," kata Ana Arpi, yang memiliki toko makanan di dekat pintu masuk utama penjara.

Dalam salah satu operasi setelah bentrokan di Guayaquil, "banyak senjata api, pisau, parang, ponsel dan narkoba disita," kata jaksa setempat Carlos Vaca. "Senjata-senjata itu digunakan dalam agresi di antara para tahanan," imbuhnya.

Lihat Video: Rusuh di Penjara Ekuador, 67 Napi Tewas

[Gambas:Video 20detik]



Otoritas penjara mengatakan terjadi 'pertempuran sengit' antara geng-geng terorganisir yang bernama Los Pipos, Los Lobos, dan Tigrones. Mereka mengandalkan perdagangan narkoba dan menjalankan usaha kriminal mereka dari dalam penjara.

Sejak kerusuhan memuncak, Presiden Ekuador Lenin Moreno memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk "melakukan kontrol ketat terhadap senjata, amunisi, dan bahan peledak" di penjara-penjara negara itu.

Tahun lalu, Moreno telah mengumumkan keadaan darurat selama 90 hari untuk mencoba mengendalikan aktivitas geng dan mengurangi kekerasan penjara. Menurut Kantor Ombudsman HAM Ekuador, 103 narapidana tewas di penjara tahun lalu.

Untuk mengurangi jumlah narapidana di tengah pandemi Corona, pemerintah negara Amerika Selatan itu meringankan hukuman bagi terdakwa dengan pelanggaran ringan. Hasilnya kepadatan penjara berkurang dari 42 persen menjadi 30 persen. Jumlah itu masih jauh dari kapasitas sistem penjara Ekuador, yang seharusnya 29.000 narapidana di 60 fasilitas menjadi 38.000 narapidana. Penjaga penjara hanya ada 1.500 orang.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads