AS Beri Peringatan China Soal Langkah Agresif pada Filipina-Taiwan

AS Beri Peringatan China Soal Langkah Agresif pada Filipina-Taiwan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 08 Apr 2021 12:17 WIB
AS dan China: Mengapa hubungan mereka lebih dari sekadar Perang Dingin kedua?
Ilustrasi (dok. BBC World)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) melontarkan peringatan kepada China terkait langkah agresifnya pada Filipina dan Taiwan. AS mengingatkan China bahwa pihaknya memiliki kewajiban pada mitra-mitranya, termasuk Filipina dan Taiwan.

Seperti dilansir AFP, Kamis (8/4/2021), peringatan dari AS untuk China itu disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, dalam pernyataan kepada wartawan.

"Serangan bersenjata terhadap Angkatan Bersenjata Filipina, kapal-kapal publik atau pesawat di Pasifik, termasuk di Laut China Selatan, akan mengaktifkan kewajiban kami di bawah Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina," tegas Price.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami merasakan keprihatinan yang sama dengan sekutu kami, Filipina, terkait laporan terus berkumpulnya milisi maritim PRC (Republik Rakyat China-red) di dekat Whitsun Reef," imbuhnya.

Sejak 7 Maret lalu, lebih dari 200 kapal China dilaporkan 'berkerumun dan mengancam' di dekat Whitsun Reef, yang terletak 320 kilometer sebelah barat Pulau Palawan yang berada di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Kebanyakan dari kapal China itu kini menyebar ke area-area lainnya di Kepulauan Spratlys.

ADVERTISEMENT

China yang mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan yang kaya sumber daya alam ini, menolak permohonan Filipina untuk menarik kapal-kapal tersebut. Otoritas Filipina menganggap kapal-kapal China itu secara ilegal masuk ke dalam Zona Ekonomi Eksklusif mereka.

Ketegangan China dengan Taiwan juga meningkat, setelah pada Rabu (7/4) waktu setempat, Taiwan melaporkan lebih dari 15 pesawat militer China menyusup ke dalam Zona Pertahanan Udara mereka.

Simak juga 'Amerika dan 13 Negara Lainnya Ragukan Laporan WHO':

[Gambas:Video 20detik]



Price menyampaikan 'keprihatinan' AS terhadap langkah-langkah China itu.

"Amerika Serikat memiliki kapasitas untuk menolak setiap upaya kekerasan atau bentuk pemaksaan lainnya yang akan membahayakan keamanan atau sistem sosial atau ekonomi rakyat di Taiwan," tegasnya.

Dia menggunakan bahasa yang dipakai dalam Undang-undang Hubungan dengan Taiwan, yang di dalamnya mengatur kewajiban AS untuk memberikan sarana untuk mempertahankan diri melawan China.

Presiden Joe Biden telah berjanji untuk membela sekutu-sekutu AS secara tegas dan, dalam poin langka yang meneruskan kebijakan pendahulunya, mantan Presiden Donald Trump, Biden mendukung dorongan keras melawan langkah China.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads