Otoritas Vietnam telah mengizinkan pesawat Boeing 737 MAX untuk transit di wilayahnya, setelah memberlakukan larangan sejak tahun 2019 karena kekhawatiran keamanan.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/4/2021), pencabutan larangan transit itu diputuskan oleh Kementerian Transportasi Vietnam seperti dilaporkan oleh surat kabar nasional, Tuoi Tre.
Disebutkan bahwa Kementerian Transportasi Vietnam telah menyetujui proposal dari otoritas penerbangan setempat, yang diajukan setelah muncul berbagai laporan soal keamanan dan dilanjutkannya kembali operasional Boeing 737 MAX di beberapa negara lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Penerbangan Sipil Sipil Vietnam (CAAV) pada Maret 2019 menangguhkan penerbitan izin untuk pesawat Boeing 737 MAX hingga penyebab kecelakaan pesawat maskapai Ethiopian Airlines ditentukan.
Dalam laporan terbaru, Tuoi Tre menyebut Kementerian Transportasi Vietnam telah memberitahu CAAV untuk tetap memantau situasi dan terus memperbarui informasi dari otoritas penerbangan negara-negara lainnya sebelum sepenuhnya mengizinkan operasional Boeing 737 MAX.
Diketahui bahwa krisis yang melanda Boeing terkait 737 MAX berawal dengan kecelakaan tahun 2018 di Indonesia, yang diikuti oleh kecelakaan lainnya pada Maret 2019 di Ethiopia.
Dua kecelakaan maut itu menewaskan total 346 orang dan membuat pesawat jenis terbaru buatan Boeing yang paling laku itu di-grounded secara global.
Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (AS) atau FAA menjadi yang pertama mencabut larangan terbang untuk Boeing 737 MAX pada Januari lalu.
Menyusul kemudian Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) dan regulator penerbangan dari beberapa negara lainnya, termasuk Brasil dan Kanada.
Pada Februari lalu, otoritas penerbangan Australia mengumumkan mencabut larangan terbang untuk Boeing 737 MAX. Australia menjadi negara pertama di kawasan Asia-Pasifik yang melakukan hal tersebut.
Selain negara-negara tersebut, Arab Saudi juga telah mencabut larangan terbang untuk Boeing 737 MAX pada akhir Februari lalu.