India Catat 100 Ribu Kasus Corona Sehari, Lansia Asia Tewas Ditikam di AS

International Updates

India Catat 100 Ribu Kasus Corona Sehari, Lansia Asia Tewas Ditikam di AS

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 05 Apr 2021 15:18 WIB
Otoritas India melaporkan lebih dari 73 ribu kasus virus Corona dalam sehari di wilayahnya. Total kasus Corona di India semakin mendekati angka 7 juta kasus.
kasus Corona terus melonjak di India (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Otoritas India melaporkan lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) di wilayahnya, dengan menjadi negara kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS) yang mencatat lebih dari 100 ribu kasus Corona dalam sehari. Ini menjadi momen pertama bagi India untuk melaporkan lebih dari 100 ribu kasus Corona dalam sehari.

Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (5/4/2021), jumlah kasus Corona harian di India melonjak sekitar 12 kali lipat setelah mencapai titik terendah selama beberapa bulan pada awal Februari lalu.

Lonjakan kasus terjadi setelah saat otoritas India melonggarkan pembatasan dan orang-orang mulai berhenti memakai masker serta mematuhi aturan social distancing. Sejumlah pakar epidemiologi menyebut kemunculan varian baru yang lebih mudah menular mungkin memainkan peran dalam lonjakan drastis ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (5/4/2021):

ADVERTISEMENT

- 16 Orang Ditangkap Bersama Mantan Putra Mahkota Yordania, AS Memantau

Otoritas Yordania menangkap sedikitnya 16 tersangka bersama mantan Putra Mahkota Yordania, Pangeran Hamzah bin Hussein, yang merupakan saudara tiri Raja Abdullah II, terkait rencana mendestabilisasi negaranya. Otoritas Amerika Serikat (AS) turut memantau situasi terkini di Yordania.

Seperti dilansir AFP, Senin (5/4/2021), Pangeran Hamzah (41) dilucuti dari gelar Putra Mahkota Yordania oleh Raja Abdullah II pada tahun 2004 lalu.

Wakil Perdana Menteri (PM) Yordania, Ayman Safadi, menyatakan Pangeran Hamzah bersama belasan orang lainnya yang ditangkap, diduga bekerja dengan pihak-pihak asing untuk 'merusak keamanan' Yordania. Mereka juga didakwa melakukan penghasutan.

PM Safadi yang juga menjabat Menteri Luar Negeri Yordania, menyebut sekitar 14-16 tersangka lainnya ikut ditangkap, tanpa menyebut siapa saja mereka.

- Jalan Pagi dengan Anjing, Lansia Keturunan Asia Tewas Ditikam di California

Seorang wanita lanjut usia (lansia) keturunan Asia tewas ditikam saat berjalan-jalan pagi dengan anjingnya di Riverside, California, Amerika Serikat. Namun, para penyelidik mengatakan mereka tidak menganggap itu kejahatan rasial.

Kepolisian Riverside menerima beberapa telepon tentang seorang wanita yang menderita luka tusuk di Golden Avenue di kawasan La Sierra, kota Riverside. Polisi mengatakan seperti dilansir CNN, Senin (5/4/2021), nenek berusia 64 tahun itu, Ke Chieh Meng, dari Riverside, mengalami pendarahan di bagian perutnya dan dibawa ke rumah sakit setempat. Dia meninggal karena luka-lukanya.

Tak lama setelah serangan itu, polisi mendapat telepon dari tetangga di daerah itu yang melaporkan ada seorang wanita yang tampak mencurigakan.

Polisi pun kemudian menahan wanita tersebut tanpa perlawanan. Wanita itu diidentifikasi sebagai Darlene Stephanie Montoya (23) dari Monterey Park di Los Angeles County.

- Lima Wanita Ditangkap di Prancis karena Rencanakan Serangan

Jaksa antiterorisme Prancis menangkap lima wanita di kota Beziers yang diduga merencanakan sebuah serangan. Jaksa tengah melakukan penyelidikan awal untuk mencari tahu keterkaitannya dengan rencana serangan teroris.

Simak juga video 'India Embargo Vaksin, Satgas Pastikan Vaksinasi Nasional Tetap Jalan':

[Gambas:Video 20detik]



Seperti dilansir Reuters, Senin (5/4/2021), sumber kehakiman setempat menuturkan pada Minggu (4/4) waktu setempat bahwa penangkapan dilakukan pada Sabtu (3/4) malam waktu setempat. Identitas kelima wanita itu tidak diungkap ke publik.

Juru bicara pemerintah Prancis, Gabriel Attal, menuturkan kepada LCI TV bahwa dirinya tidak memiliki informasi lebih lanjut soal target rencana serangan tersebut.

- Penyerang Gedung Capitol AS Disebut Alami Gangguan Mental

Pelaku penyerangan di Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) dilaporkan menderita delusional, paranoia dan memiliki keinginan bunuh diri. Para penyidik AS meyakini penyerangan itu merupakan insiden terisolasi dari seorang pria muda yang mengalami gangguan kesehatan mental.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (5/4/2021), pelaku penyerangan yang diidentifikasi bernama Noah Green (25) tewas usai ditembak polisi dalam serangan pada Jumat (2/4) lalu.

Video serangan menunjukkan pelaku keluar dari mobilnya usai menabrakkannya, sambil membawa sebilah pisau dan mulai berlari ke arah polisi. Kepala Kepolisian Capitol, Yogananda Pittman, menuturkan bahwa polisi menembak pelaku dan dia kemudian dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit setempat.

Para penyidik fokus pada kondisi kesehatan mental pelaku sembari mencari tahu motif di balik serangan tersebut. Disebutkan seorang pejabat kepolisian yang enggan disebut namanya bahwa penyidik telah berbicara dengan keluarga Green, yang menyebut pemuda itu kerap berbicara soal pikiran delusional yang terus meningkat.

- Pertama Kali, India Catat Lebih dari 100 Ribu Kasus Corona Sehari

Otoritas India melaporkan lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) di wilayahnya, dengan menjadi negara kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS) yang mencatat lebih dari 100 ribu kasus Corona dalam sehari. Ini menjadi momen pertama bagi India untuk melaporkan lebih dari 100 ribu kasus Corona dalam sehari.

Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (5/4/2021), jumlah kasus Corona harian di India melonjak sekitar 12 kali lipat setelah mencapai titik terendah selama beberapa bulan pada awal Februari lalu.

Lonjakan kasus terjadi setelah saat otoritas India melonggarkan pembatasan dan orang-orang mulai berhenti memakai masker serta mematuhi aturan social distancing. Sejumlah pakar epidemiologi menyebut kemunculan varian baru yang lebih mudah menular mungkin memainkan peran dalam lonjakan drastis ini.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads