Jepang Tangguhkan Bantuan untuk Myanmar terkait Kudeta

Jepang Tangguhkan Bantuan untuk Myanmar terkait Kudeta

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Rabu, 31 Mar 2021 14:01 WIB
YANGON, MYANMAR - MARCH 28: Anti-coup protesters use slingshots and pelt stones towards approaching security forces on March 28, 2021 in Yangon, Myanmar. Myanmars military Junta continued a brutal crackdown on a nationwide civil disobedience movement in which thousands of people have turned out in continued defiance of live ammunition. Local media and monitoring organizations estimate that over 400 people have been killed since the coup began, including dozens of children and minors. (Photo by Stringer/Getty Images)
Aksi demo antikudeta di Myanmar terus berlangsung (Foto: Getty Images)
Tokyo -

Jepang telah menghentikan bantuan barunya ke Myanmar sebagai tanggapan atas kudeta di negara tersebut. Diketahui Jepang merupakan pendonor bantuan utama untuk Myanmar.

Seperti dilansir AFP, Rabu (31/3/2021), Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi, mengatakan penangguhan bantuan akan mengirimkan pesan yang "jelas" bagi Myanmar.

"Untuk Myanmar, Jepang adalah penyedia bantuan ekonomi terbesar," ucap Motegi kepada parlemen Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa sikap yang diambil Jepang dalam hal bantuan ekonomi? Tidak ada bantuan baru. Kita mengambil posisi yang jelas untuk ini," lanjutnya.

Sebelumnya, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa telah mengumumkan serangkaian sanksi yang menargetkan polisi dan komandan militer yang terkait dengan kudeta, serta perusahaan-perusahaan milik junta militer Myanmar.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Jepang, yang memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan Myanmar dan hubungan jangka panjang dengan militernya, memilih untuk tidak mengambil tindakan yang bersifat menghukum secara langsung.

"Kebijakan mana yang benar-benar efektif untuk Myanmar? Saya kira jawabannya jelas," kata Motegi.

"Bukannya karena sanksi-sanksi itu berani dan non-sanksi tidak berani," imbuhnya kepada sebuah komite legislatif.

Menurut media lokal, penangguhan tersebut dilaporkan hanya mempengaruhi bantuan baru, bukan proyek yang sudah berjalan.

Tonton juga Video: Indonesia Kecam Keras Tragedi Pembunuhan di Myanmar!

[Gambas:Video 20detik]



Lebih dari 500 warga sipil telah tewas dalam tindakan keras militer Myanmar terhadap pengunjuk rasa, dan sejumlah negara dunia mengecam atas kampanye melawan gerakan anti-kudeta.

Jepang telah mengkritik kudeta di Myanmar dan menyerukan pemulihan demokrasi. Negara itu juga menghadapi dorongan untuk mengambil posisi lebih tegas terkait krisis tersebut.

Selama ini, Jepang selalu memelihara hubungan baik dengan Myanmar, namun juga mendukung perjuangan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, yang pernah tinggal sebentar di Kyoto sebagai peneliti muda.

Ribuan warga negara Jepang dan ratusan perusahaan Jepang diyakini berada di Myanmar.

Jepang juga dilaporkan sebagai investor asing terbesar kelima di negara tersebut.

Halaman 2 dari 2
(izt/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads