Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengecam Presiden Korea Selatan Moon Jae In sebagai "burung beo yang dibesarkan oleh Amerika". Ini dikatakannya setelah Moon mengkritik uji coba rudal Korut.
Seperti dilansir AFP, Selasa (30/3/2021) Korut yang memiliki senjata nuklir memiliki sejarah panjang dalam menggunakan uji coba senjata untuk meningkatkan ketegangan. Pekan lalu, Korut kembali melakukan provokasi substantif pertamanya sejak pelantikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
AS dan Jepang mengatakan senjata yang ditembakkan adalah rudal balistik - dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB - sementara Korut bersikeras bahwa itu adalah senjata taktis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moon Jae-in menyinggung Korut dalam pidatonya pekan lalu - ketika Korsel menandai tiga serangan mematikan oleh Korut sejak 1999 - yang tidak secara khusus mengacu pada uji coba rudal.
"Tindakan-tindakan untuk melanjutkan dialog antara Pyongyang dan Washington tidak diinginkan," katanya.
Pidato Moon memicu kecaman dari Kim Yo Jong menyebutnya sebagai "pelanggaran tingkat tinggi"
Disiarkan kantor berita KCNA, Kim Yo Jong mengatakan bahwa dirinya sampai tidak bisa berkata-kata terkait pidato Moon. Ia menyebut Moon hanya sebagai "kepala eksekutif" Korsel dan bukan dengan nama atau jabatannya.
Dia juga menyebutnya sebagai "burung beo yang dibesarkan oleh Amerika", dan mengatakan Moon menggunakan "logika AS yang mirip gangster".
Ketegangan antara kedua pihak berbeda dengan kondisi diplomasi dua negara pada 2018. Saat itu, Moon mengunjungi Pyongyang dan memberikan pidato di depan kerumunan di Stadion May Day, di mana pada satu titik gambar dirinya dan Kim Jong Un ditampilkan di tribun.
Pemerintahan Biden saat ini sedang dalam tahap akhir peninjauan kebijakan terhadap Korea Utara. Biden berulang kali mengatakan dia akan membangun kembali aliansi dengan mitra seperti Korea Selatan yang menderita di bawah pendahulunya Donald Trump.
Biden telah memperingatkan Korea Utara bahwa akan ada respons keras jika negara komunis itu memilih untuk meningkatkan pengujian senjata nuklir.