Upaya untuk membebaskan kapal kontainer raksasa MV Ever Given yang nyangkut di Terusan Suez belum juga membuahkan hasil. Militer Amerika Serikat (AS) pun menyatakan tengah bersiap untuk membantu Mesir dalam upaya mengapungkan kembali kapal raksasa yang memicu macet total di Terusan Suez itu.
Seperti dilansir AFP dan CNN, Sabtu (27/3/2021), Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengungkapkan bahwa AS menawarkan bantuan kepada otoritas Mesir. Psaki menyatakan Gedung Putih melihat 'beberapa dampak potensial terhadap pasar energi' dan 'berkonsultasi dengan mitra Mesir soal bagaimana kami bisa mendukung upaya mereka sebaik mungkin'.
"Sebagai bagian dari dialog diplomatik aktif dengan Mesir, kami telah menawarkan bantuan AS kepada otoritas Mesir untuk membantu membuka kembali kanal," ucap Psaki pada Jumat (26/3) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara terpisah, sejumlah pejabat pertahanan AS yang enggan disebut namanya menuturkan bahwa pemerintah Mesir sepakat untuk menerima bantuan dari AS, yang disampaikan melalui Kedutaan AS di Kairo.
Bahkan menurut dua pejabat pertahanan AS, Angkatan Laut AS (US Navy) di Timur Tengah berencana mengirimkan tim asesmen beranggotakan ahli pengerukan ke Terusan Suez paling cepat hari Sabtu (27/3) waktu setempat. Tim asesmen itu akan dikirimkan dari Bahrain, yang menjadi pangkalan Armada ke-5 Militer AS.
Tim asesmen itu akan memberikan saran kepada otoritas setempat yang tengah berupaya membebaskan MV Ever Given yang terjebak di Terusan Suez sejak Selasa (23/3) waktu setempat.
"Pemerintahan (Joe) Biden terus mengamati situasi secara saksama. Sebagai bagian dari dialog aktif kami dengan Mesir, kami telah menawarkan bantuan AS kepada otoritas Mesir untuk membantu membuka kembali kanal. Kami berkonsultasi dengan mitra Mesir kami soal bagaimana bisa mendukung upaya mereka dengan sebaik-baiknya," ungkap pejabat AS itu kepada CNN.
Simak Video: Tentang Terusan Suez dan Kandasnya Kapal Raksasa yang Jadi Sorotan Dunia
Kapal kontainer raksasa yang berbobot 224.000 ton ini terjebak di Terusan Suez usai menghadapi badai pasir dan cuaca buruk, yang memicu visibilitas rendah dan navigasi buruk. Kapal dengan panjang 400 meter dan lebar 59 meter ini terjebak dalam posisi melintang di seluruh lebar kanal.
Upaya pembebasan dengan melibatkan 8-9 kapal tunda atau tugboat yang salah satunya berbobot 160 ton belum juga membuahkan hasil signifikan sejauh ini. Strategi baru akan dilakukan, termasuk dengan memindahkan muatan kapal dan melakukan pengerukan pasir di sekitar kapal.
Otoritas Terusan Suez (SCA) menuturkan bahwa proses pengerukan pasir untuk memindahkan sekitar 15.000-20.000 meter kubik pasir yang melingkupi bagian haluan kapal terus berlanjut. Proses ini melibatkan dua alat pengeruk yang bertujuan mengembalikan kapal ke kedalaman 12-16 meter agar bisa mengapung kembali.
Militer AS diketahui kerap mengirimkan tim asesmen ke lokasi-lokasi bencana di luar negeri untuk menawarkan keahlian teknis jika diminta.