Komentari Kerja Paksa di Xinjiang, Nike Bikin Marah Publik China

Komentari Kerja Paksa di Xinjiang, Nike Bikin Marah Publik China

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 25 Mar 2021 13:49 WIB
NEW YORK, NY - FEBRUARY 27:  A detailed view of the Nike Air Yeezy 2
ilustrasi (Foto: Getty Images)
Beijing -

Raksasa produk olahraga asal Amerika Serikat (AS), Nike Inc, memicu kemarahan publik China terkait komentarnya soal Xinjiang. Pihak Nike Inc baru saja menyatakan 'keprihatinan' soal laporan kerja paksa di Xinjiang dan menegaskan pihaknya tidak menggunakan kapas dari wilayah di China bagian barat laut itu.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (25/3/2021), topik soal komentar Nike Inc itu menjadi salah satu trending tertinggi dalam media sosial Weibo yang populer di China.

Bahkan sejumlah aktor China, yakni Wang Yibo dan Tan Songyun, sampai memutuskan kontraknya sebagai perwakilan Nike untuk memprotes komentar Nike soal Xinjiang yang dianggap mengkritik China tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak jelas kapan Nike Inc merilis komentar yang dipermasalahkan itu. Tidak ada tanggal dalam pernyataan Nike soal Xinjiang itu. Pihak Nike juga belum memberikan komentar terbarunya.

"Kami prihatin dengan laporan soal kerja paksa di, dan terkait dengan, Daerah Otonomi Xinjiang Uighur (XUAR)," demikian bunyi pernyataan Nike yang memicu kemarahan publik China.

ADVERTISEMENT

"Nike tidak mendapatkan sumber produk dari XUAR dan kami telah mengonfirmasi dengan pemasok kontrak kami bahwa mereka tidak menggunakan tekstil atau benang pintal dari wilayah tersebut," imbuh pernyataan tersebut.

Polemik soal komentar Nike itu mencuat usai pada Senin (22/3) lalu, Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah pejabat China terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Xinjiang. Otoritas China membalas dengan menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah politikus dan institusi Eropa.

Situasi serupa menimpa perusahaan ritel pakaian multinasional asal Swedia, H&M, setelah mereka merilis komentar yang menyatakan 'sangat prihatin' soal laporan kerja paksa di Xinjiang. Setidaknya satu retailer online China menghentikan penjualan produk-produk H&M.

Simak juga video 'Nike Rugi Rp 11 Triliun Selama Pandemi Corona':

[Gambas:Video 20detik]



(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads