Hambat Evakuasi Kebakaran, Pagar Kawat Berduri di Kamp Rohingya Jadi Sorotan

Hambat Evakuasi Kebakaran, Pagar Kawat Berduri di Kamp Rohingya Jadi Sorotan

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Rabu, 24 Mar 2021 15:19 WIB
Kebakaran di kamp pengungsian Rohingya Bangladesh
Kondisi kebakaran kamp Rohingya di Bangladesh (Foto: AP Photo/ Shafiqur Rahman)
Cox's Bazar -

Otoritas Bangladesh melakukan pembelaan atas dibangunnya pagar kawat berduri di sekitar kamp-kamp pengungsi Rohingya. Saat kebakaran besar terjadi, pagar itu disebut menghalangi proses evakuasi dan membuat para pengungsi terluka.

Seperti dilansir AFP, Rabu (24/3/2021) kobaran api yang memusnahkan sekitar 10.000 gubuk pengungsi, adalah yang paling mematikan sejak lebih dari 740.000 Rohingya melarikan diri dari tindakan keras militer di Myanmar pada tahun 2017.

PBB, kelompok-kelompok kemanusiaan dan pemimpin Rohingya mengatakan bahwa pagar yang didirikan oleh militer Bangladesh itu menghambat evakuasi saat kebakaran dan menyebabkan pengungsi yang hendak menyelamatkan diri mengalami luka-luka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebakaran hebat itu terjadi selama 12 jam hingga menghanguskan pondok-pondok babu yang menjadi tempat bernaung para pengungsi.

"Upaya penyelamatan terbukti terhambat karena keberadaan pagar perimeter," demikian pernyataan bersama dari PBB, serta Badan Bantuan Lokal dan Internasional.

ADVERTISEMENT

"Dalam beberapa kasus, pengungsi sendiri memotong pagar untuk menghindari kebakaran," katanya.

Komisioner pengungsi Bangladesh, Shah Rezwan Hayat, menampik klaim itu dan mengatakan pembangunan pagar itu dilakukan dalam beberapa bulan terakhir di tengah situasi hukum dan ketertiban yang memburuk di lokasi tersebut.

"Saya tidak percaya pagar-pagar ini menghalangi upaya penyelamatan. Ada cukup jalan di kamp dan ratusan petugas kami, polisi dan sukarelawan ada di sana untuk menyelamatkan mereka," kata Hayat kepada AFP.

Dia mengatakan pagar tidak dibangun di dalam kamp sebagai pembatas antar blok gubuk pengungsian.

"Pagar kawat berduri dipasang di batas luar kamp untuk memastikan keselamatan dan keamanan orang-orang Rohingya. Jika pagar itu berfungsi sebagai penghalang, bagaimana bisa puluhan kendaraan pemadam kebakaran, van polisi masuk ke kamp dalam waktu 20 menit setelah kebakaran?" ujar Hayat.

Sebelumnya, para pengungsi Rohingya melampiaskan kemarahan mereka kepada wartawan dan lewat media sosial dengan mengatakan beberapa pengungsi terluka ketika mereka mencoba melarikan diri dari kobaran api melalui pagar.

Hayat juga menolak klaim PBB bahwa sekitar 400 orang masih hilang setelah kebakaran, dengan mengatakan sebagian besar pengungsi telah berlindung di kamp pengungsian lain, di sekolah dan pusat transit pengungsi.

"Kami berada di lapangan. Sejauh ini kami tidak berpikir ada yang hilang," katanya, seraya menambahkan pihak berwenang dan badan-badan PBB sekarang membangun tenda dan tempat penampungan sementara dan sebagian besar pengungsi sudah mulai kembali.

Hayat mengatakan temuan awal menunjukkan api berasal dari kompor di tempat penampungan dan kemudian dengan cepat menyebar karena angin kencang dan tabung gas meledak.

"Investigasi penuh sedang berlangsung," tandasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads