Insiden penembakan brutal di sebuah supermarket di Colorado, Amerika Serikat (AS), memicu kengerian. Seorang saksi mata yang ada di lokasi kejadian mengaku mendengar beberapa kali suara tembakan, sebelum dia menyelamatkan diri melalui pintu belakang.
Seperti dilansir AFP, Selasa (23/3/2021), penembakan ini terjadi di supermarket bernama King Soopers di Table Mesa, Boulder, pada Senin (22/3) sore, sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Motif penembakan belum diketahui pasti.
"Saya hampir terbunuh karena ingin membeli soda dan sekantong keripik kentang," tutur Ryan Borowski, yang berada di dalam supermarket saat penembakan terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum keluar dan menyelamatkan diri dari supermarket pada Senin (22/3) waktu setempat, Borowski menuturkan kepada CNN bahwa dirinya mendengar sedikitnya delapan suara tembakan.
"Rasanya luar biasa bahwa semua orang saling membantu dan insting kita sama dan kami berlari... Saya tidak tahu mengapa orang lain tidak melakukannya, dan saya menyesal mereka terdiam. Saya berharap ini tidak terjadi," ucapnya.
Tayangan livestreaming yang belum terverifikasi dari seorang saksi mata awalnya menunjukkan sedikitnya tiga orang tergeletak di lantai, sebelum suara tembakan terdengar.
Kepolisian setempat mengatakan bahwa ada 10 orang yang tewas, termasuk seorang petugas polisi bernama Eric Talley. Talley yang mengabdi pada Kepolisian Boulder sejak tahun 2010 lalu, merupakan polisi pertama yang tiba di lokasi setelah mendapat laporan adanya penembakan dan soal seseorang membawa senapan. Talley tewas ditembak saat berhadapan dengan pelaku.
Identitas sembilan korban tewas lainnya belum diungkapkan ke publik, karena pihak kepolisian masih memberi tahu keluarga mereka.
Kepolisian setempat menyatakan bahwa motif penembakan termasuk yang kini tengah diselidiki. Pihak kepolisian juga disebut tengah menyelidiki apakah ada hubungan antara pelaku dengan para korban, juga dengan orang-orang atau pegawai di supermarket tersebut.
Jenis senjata api yang digunakan pelaku belum bisa diketahui secara jelas.
Secara terpisah, seperti dilansir CNN, Kepala Kepolisian Boulder, Maris Herold, menyebut bahwa penyelidikan kasus ini 'sangat rumit', namun dia menjanjikan bahwa penyelidikan akan diselesaikan dalam waktu kurang dari lima hari.
Penembakan di Colorado terjadi setelah pada 16 Maret lalu, publik AS dikejutkan oleh penembakan massal di tiga panti pijat dan spa di Atlanta, Georgia, yang menewaskan delapan orang. Enam korban tewas di antaranya merupakan wanita keturunan Asia, yang memicu spekulasi bahwa penembakan didasari motif ras.