Ketika Brasil berjuang menghadapi kasus infeksi Corona yang melonjak, pemerintahan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro tidak bisa menentukan siapa menteri kesehatan negara itu: apakah yang dipecat minggu lalu atau penggantinya yang masih belum resmi.
Diketahui Menteri Kesehatan yang lama sudah dipecat minggu lalu, sementara penggantinya hingga kini belum resmi dilantik.
Seperti dilansir AFP, Selasa (23/3/2021) Brasil mencatat total jumlah kematian akibat Corona terbanyak kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, dan situasinya semakin memburuk. Jumlah kematian harian rata-rata di Brasil - saat ini tertinggi di seluruh dunia - meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak awal tahun, menjadi 2.259 kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bolsonaro mengumumkan pemecatan Menteri Kesehatan dan Jenderal Angkatan Darat Eduardo Pazuello, dan menggantinya dengan ahli jantung Marcelo Queiroga. Namun, seminggu kemudian, usai pencopotan menteri, pemerintah belum juga meresmikan menteri yang baru. Hal ini memicu kritik dari sejumlah pihak.
"Kita berada di tengah pandemi dan kita memiliki dua menteri kesehatan. Pada kenyataannya berarti kita tidak memiliki satu pun," kata Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, salah satu pengkritik paling sengit Bolsonaro.
"Yang baru tidak berwenang untuk bertindak sebagai menteri, dan yang dicopot tidak memiliki kekuasaan yang sebenarnya," imbuhnya.
Sebuah media lokal Brasil melaporkan Bolsonaro berusaha keras menemukan cara untuk mempertahankan jabatan Pazuello, untuk melindunginya dari tuntutan atas masalah-masalah kementerian selama 10 bulan masa jabatannya.
Diketahui Pazuello menghadapi penyidikan karena gagal memastikan pasokan oksigen ke kota Manaus, di mana pada Januari lalu beberapa pasien COVID-19 meninggal dunia.
Pazuello dan Queiroga menghadiri beberapa pertemuan dan acara publik bersama minggu lalu, bergiliran berbicara.
Para ahli mengatakan gelombang terbaru dipicu oleh virus varian lokal yang diduga lebih menular.
Queiroga akan menjadi Menteri Kesehatan keempat sejak pandemi. Dua menteri sebelumnya adalah dokter, berselisih dengan Bolsonaro atas penolakannya terhadap nasihat para ahli tentang membendung virus mematikan itu.
Queiroga harus secara resmi mencoret namanya dari kepemilikan dua klinik kesehatan swasta yang dia kelola di negara bagian asalnya Paraiba, di timur laut Brasil, sebelum memulai pekerjaan barunya sebagai menteri.