Kembali ke Politik, Eks Presiden Brasil Serang Bolsonaro Soal Corona

Kembali ke Politik, Eks Presiden Brasil Serang Bolsonaro Soal Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 11 Mar 2021 18:09 WIB
Brazilian former president (2003-2011) Luiz Inacio Lula da Silva, waves as he arrives for  a press conference at the metalworkers union building in Sao Bernardo do Campo, in metropolitan Sao Paulo, Brazil, on March 10, 2021. - The ruling that overturned ex-president Luiz Inacio Lula da Silvas corruption convictions upended Brazilian politics and set up a potential election showdown between the tarnished left-wing icon and his nemesis, far-right President Jair Bolsonaro. (Photo by Miguel SCHINCARIOL / AFP)
Luiz Inacio Lula da Silva (AFP/MIGUEL SCHINCARIOL)
Brasilia -

Mantan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, kembali ke politik setelah mendapatkan hak politiknya lagi. Lula da Silva langsung menyerang Presiden Jair Bolsonaro terkait kebijakan penanganan virus Corona (COVID-19) yang disebutnya 'bodoh'.

Seperti dilansir AFP, Kamis (11/3/2021), Lula da Silva yang memimpin Brasil tahun 2003-2010 ini muncul menjadi pesaing utama untuk menggulingkan Bolsonaro, setelah hakim Brasil membatalkan hukuman korupsi terhadapnya dan mengembalikan hak politiknya.

Dalam komentar pertamanya sejak putusan pengadilan, Lula da Silva (75) mengkritik kebijakan-kebijakan Bolsonaro. Dia secara khusus menyerang cara penanganan Bolsonaro terhadap pandemi Corona, yang telah menewaskan lebih dari 270 ribu orang di Brasil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bolsonaro (65) diketahui meremehkan keseriusan Corona, mengabaikan saran para pakar kesehatan dan melontarkan komentar anti-vaksin.

"Jangan mengikuti keputusan bodoh apapun dari Presiden republik ini atau Menteri Kesehatan: terima vaksinasi," ucap Lula da Silva dalam komentarnya.

"Bumi itu bulat, dan Bolsonaro mengira Bumi itu datar... Tanpa semua kegilaan yang telah menyelimuti negara ini, banyak kematian bisa dihindari," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Bolsonaro membalas komentar itu dengan menegaskan bahwa pemerintahannya telah 'melakukan bagiannya'.

"Tidak pernah ada kekurangan sumber daya (untuk pandemi)," ucap Bolsonaro kepada CNN Brasil. "Lula meluncurkan kampanyenya. Dan sejak dia tidak punya apa-apa untuk diunjukkan... itu didasarkan pada kritikan, kebohongan dan informasi keliru," imbuhnya.

Lua da Silva memimpin Brasil melalui ledakan ekonomi dan dikenang atas program sosialnya yang membantu mengangkat puluhan juta orang dari kemiskinan. Polling terbaru menunjukkan dia menjadi politikus terbaik untuk menantang Bolsonaro dalam pemilu mendatang.

Namun dia tetap menjadi sosok sangat kontroversial setelah divonis total 26 tahun penjara atas serentetan dakwaan suap. Kasus yang menjeratnya terkait skema korupsi yang melibatkan politikus dan pengusaha papan atas yang secara sistematis menyedot dana miliaran dolar Amerika dari perusahaan minyak negara, Petrobas.

Lula da Silva dipenjara sejak April 2018, yang membuatnya keluar dari pencapresan tahun itu ketika dia menjadi kandidat terdepan. Dia menghabiskan 18 bulan di penjara sebelum dibebaskan sembari menunggu banding.

Awal pekan ini, hakim Mahkamah Agung Edson Fachin memutuskan bahwa semua vonis terhadap Lula da Silva harus dibatalkan karena dia diadili oleh pengadilan yang tidak memiliki yurisdiksi atas kasusnya. Putusan hakim Fachin juga memulihkan hak politiknya. Namun kasus ini akan disidangkan kembali oleh pengadilan lain.

Para pendukung menyebut Lula da Silva menjadi korban konspirasi untuk mengeluarkannya dari pencapresan dalam pilpres 2018, yang dimenangkan Bolsonaro. Lula da Silva masih menghadapi serangkaian dakwaan korupsi lainnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads