Militer Taiwan meng-grounded atau mengandangkan seluruh jet tempurnya dari misi latihan rutin. Keputusan ini diambil setelah insiden dua jet tempur bertabrakan di udara yang menewaskan satu pilot dan membuat satu pilot lainnya hilang.
Seperti dilansir AFP, Selasa (23/3/2021), Angkatan Udara Taiwan menyampaikan pengumuman soal grounded jet tempur ini setelah dua jet tempur jenis F-5E single-seater menghilang dari radar pada Senin (22/3) sore, sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Kedua jet tempur itu dilaporkan hilang saat menjalani misi latihan rutin di lokasi berjarak 2,6 kilometer dari lepas pantai distrik Pingtung, Taiwan bagian selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angkatan Udara telah meng-grounded sementara seluruh pesawatnya untuk peninjauan (keselamatan)... kami menangguhkan pelatihan meskipun misi 'kesiapan tempur' akan dilakukan secara normal," tutur Kepala Staf Angkatan Udara Taiwan, Huang Chih-Wei, dalam pernyataannya.
"Kementerian Pertahanan melakukan segala upaya dengan harapan bisa menyelamatkan pilot yang hilang dalam waktu 72 jam," imbuhnya.
Huang menyatakan bahwa dua jet tempur itu merupakan bagian dari kelompok empat jet tempur F-5E yang lepas landas 30 menit sebelumnya untuk misi latihan rutin. Insiden ini terjadi saat jet-jet tempur itu mengubah formasi di ketinggian 14 ribu kaki atau 4,267 meter.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kecelakaan atau tabrakan menjadi penyebab insiden tersebut, dan 'faktor mesin dan cuaca' tidak menjadi penyebabnya.
Salah satu pilot jet tempur ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri di lautan, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan dan dia meninggal dunia di rumah sakit.