Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa targetnya untuk memberikan 100 juta dosis vaksin Corona dalam 100 hari pertamanya akan tercapai pada hari Jumat (19/3) waktu setempat, jauh lebih cepat dari target awal yang ditetapkan.
"Saya bangga mengumumkan bahwa besok, 58 hari sejak saya menjabat, kami akan mencapai tujuan saya untuk memberikan 100 juta vaksin kepada warga Amerika," katanya dalam pidato di Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Jumat (19/3/2021).
Ketika Biden menjabat pada 20 Januari lalu, program ini dilakukan untuk menghentikan pandemi virus Corona melalui vaksinasi nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biden awalnya mengatakan dia ingin 100 juta dosis diberikan dalam 100 hari tetapi setelah mencapai target itu lebih cepat, dia mengatakan akan mengumumkan target baru minggu depan.
"Delapan minggu lalu, hanya delapan persen lansia - mereka yang paling rentan terhadap COVID-19 - telah menerima vaksinasi. Saat ini, 65 persen orang berusia 65 tahun atau lebih telah menerima setidaknya satu suntikan," katanya.
"Itu kuncinya, karena ini adalah populasi yang mewakili 80 persen dari lebih dari 500.000 kematian akibat COVID-19 yang terjadi di Amerika." imbuhnya.
Meskipun awalnya ada keraguan untuk mencapai target suntikan satu juta dosis vaksin sehari, tenaga kesehatan AS kini bahkan menyuntikkan antara dua hingga tiga juta dosis vaksin setiap hari.
Peluncuran vaksin yang semakin cepat sejalan dengan penurunan tingkat infeksi, yang mengarah pada optimisme bahwa ekonomi terbesar dunia itu sedang menuju pemulihan.
"Ini adalah waktu untuk optimis, tetapi ini bukan waktunya untuk bersantai," kata Biden mengingatkan.
"Sekarang bukan waktunya untuk lengah. Dalam seminggu terakhir, kita telah melihat peningkatan jumlah kasus di beberapa negara bagian. Para ilmuwan telah menjelaskan bahwa keadaan mungkin menjadi lebih buruk ketika varian baru dari virus ini menyebar," imbuh Biden.
Sementara itu, mantan presiden Donald Trump menyerukan para pendukungnya, salah satu kelompok penentang vaksin terbesar, untuk menerima suntikan vaksin dan mengatakan "ini adalah vaksin yang hebat, ini adalah vaksin yang aman."
Karena produksi vaksin yang berlebih di Amerika Serikat, pemerintahan Biden berencana akan mengirim kelebihan vaksin AstraZeneca ke negara tetangga seperti Meksiko dan Kanada.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan bahwa 2,5 juta dosis vaksin sedang disiapkan untuk Meksiko dan 1,5 juta dosis untuk Kanada. Sebanyak tujuh juta dosis akan distok. Namun, Psaki tidak menjelaskan kapan akan memberikan vaksin tersebut.
"Prioritas pertama kami tetap memvaksinasi penduduk AS," katanya, seraya menambahkan bahwa "kenyataannya pandemi tidak mengenal batas."