Aksi penembakan brutal kembali terjadi di Amerika Serikat. Delapan orang tewas dalam peristiwa mengerikan itu.
Otoritas Amerika Serikat telah menjeratkan delapan dakwaan pembunuhan terhadap pelaku penembakan massal di tiga panti pijat dan spa di Atlanta, yang menewaskan delapan orang termasuk enam wanita Asia. Pelaku yang berusia 21 tahun ini disebut memiliki kecanduan seks.
Seperti dilansir AFP, Kamis (18/3/2021), polisi menyebut pelaku yang diidentifikasi bernama Robert Aaron Long ini menyangkal motif rasis dalam penembakan yang didalanginya pada Selasa (16/3) waktu setempat. Namun sejauh ini, kepolisian belum mengetahui secara jelas motif di balik penembakan brutal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tersangka mengambil tanggung jawab atas penembakan itu," sebut Kapten Jay Baker dari kantor otoritas Cherokee County.
Disebutkan Baker bahwa tersangka yang berkulit putih 'mengklaim itu tidak didasari motif rasial'. Baker menambahkan bahwa penyelidikan kasus ini 'masih awal'.
"Tersangka tampaknya memiliki masalah, yang dia anggap sebagai kecanduan seks," ungkap Baker dalam konferensi pers.
Kepada polisi, tersangka mengakui sering mendatangi panti pijat di masa lalu dan melancarkan serangan sebagai bentuk balasan terhadap 'godaan yang sangat ingin dia singkirkan'.
Penembakan brutal di Atlanta ini menjadi sorotan publik karena terjadi di tengah meningkatnya serangan anti-Asia di berbagai wilayah AS. Terlebih setelah diketahui bahwa enam korban tewas -- dari delapan korban tewas -- merupakan wanita keturunan Asia.
Simak bertia selengkapnya di halaman berikut
Saksikan video 'Biden Buka Suara Soal Penembakan di Panti Pijat Atlanta':
Dalam aksinya, Long memulai penembakan brutal di Young's Asian Massage di Acworth, pinggiran Atlanta, yang menewaskan empat orang dan melukai seorang pria. Penembakan lain yang dilakukan Long di dua spa berbeda yang ada di Atlanta bagian timur laut menewaskan empat wanita.
Otoritas setempat menangkap Long setelah melacak telepon genggamnya usai melakukan pengejaran sejauh 240 kilometer dari Atlanta. Saat ditahan, Baker menyebut Long melontarkan komentar yang menyatakan 'dia menuju Florida dan bahwa dia akan melakukan aksi serupa di negara bagian itu'.
Disebutkan juga bahwa Long ingin menargetkan 'beberapa jenis industri porno'.
Sorotan mengarah pada kepolisian yang memimpin penyelidikan kasus ini, terutama saat Baker menyebut pelaku mengalami 'hari yang buruk' saat penembakan terjadi. Sorotan juga fokus pada postingan yang diduga dari akun Facebook pribadi Baker dan dibagikan oleh Buzzfeed yang menunjukkan dia mempromosikan kaos yang menggambarkan COVID-19 sebagai 'virus impor' dari China.