Sebelas jenazah atau mayat dengan dipenuhi luka tembak ditemukan di Benghaz, Libya Timur. Diduga jenazah itu dieksekusi secara bersamaan.
"Pasukan keamanan telah disiagakan pada Kamis tentang kehadiran 11 mayat tak dikenal di pintu masuk selatan ke Benghazi di daerah Haouari, dekat sebuah pabrik semen," kata seorang sumber keamanan. dikutip AFP, Jumat (19/3/2021).
"Pemeriksaan mengungkapkan adanya lubang peluru di tubuh, mendukung teori bahwa mereka dieksekusi," sumber itu menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Libya telah dirusak oleh kekerasan sejak penggulingan diktator Moamer Kadhafi tahun 2011 dalam pemberontakan yang didukung NATO yang dalam beberapa tahun terakhir mengadu kekuatan saingan di timur dan barat negara itu satu sama lain.
Pertempuran antara kedua belah pihak berakhir pada musim panas tahun lalu, dengan gencatan senjata mulai berlaku pada bulan Oktober.
Pemerintah persatuan baru dilantik pada hari Senin dan ditugaskan untuk memimpin transisi ke pemilihan bulan Desember.
Namun, bagian timur negara Afrika Utara itu tetap dikendalikan oleh pasukan yang setia kepada orang kuat militer Khalifa Haftar dan situasinya tetap genting, dengan kekerasan dan eksekusi yang sering terjadi.
Pada Oktober 2017, 36 tersangka jihadis, termasuk 19 orang asing, ditembak mati. Tubuh mereka, yang menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, dibuang di tempat kosong.
Setahun sebelumnya, mayat 10 pemuda Libya ditemukan di tempat pembuangan sampah di Benghazi.
Simak juga 'Sekelompok Demonstran di Myanmar Bertahan di Jembatan Kota Yangon':