Pasokan nuklir Inggris ditambah untuk menanggapi ancaman global yang semakin meningkat. Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, mengungkapkan bahwa Inggris bisa meningkatkan persediaan hulu ledak nuklir hingga lebih dari 40 persen.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (17/3/2021), diketahui sebelumnya bahwa Inggris mengurangi pasokan senjata nuklirnya, dan pada tahun 2010, pemerintah Inggris menetapkan batasan 180 hulu ledak nuklir untuk pertengahan tahun 2020. Johnson mencabut batasan tersebut dan menyatakan jumlahnya sekarang akan meningkat menjadi angka maksimum, yakni 260 unit.
Johnson juga menyebut rencana menambah pasokan senjata nuklir itu dilakukan demi memastikan keamanan Inggris di tengah lingkungan global yang lebih berisiko dan meningkatnya ancaman teknologi baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari segi keamanan dan pertahanannya, Inggris mengatakan pihaknya menghadapi risiko dari negara-negara bersenjata nuklir, munculnya negara nuklir baru dan terorisme nuklir yang disponsori negara. Inggris menyebut penangkal nuklir diperlukan untuk menjamin keamanan wilayahnya dan sekutunya.
"Beberapa negara sekarang secara signifikan meningkatkan dan mendiversifikasi persenjataan nuklir mereka," sebut pemerintah Inggris dalam pernyataannya.
"Meningkatnya persaingan global, tantangan terhadap tatanan internasional dan perkembangan teknologi yang berpotensi mengganggu, semuanya menjadi ancaman bagi stabilitas strategis," imbuh pernyataan itu.
Kebijakan Johnson ini menuai pertanyaan di parlemen Inggris, dengan pemerintah menegaskan Inggris masih berkomitmen pada pengurangan senjata nuklir global.
Simak juga 'Inggris Sukses Vaksinasi Covid-19 untuk 25 Juta Lebih Warganya':
Kritik juga datang dari The Elders, kelompok mantan pembuat kebijakan global yang menyerukan perdamaian.
"Sementara Inggris mengutip ancaman keamanan yang meningkat sebagai pembenaran langkah ini, tanggapan yang tepat untuk tantangan ini seharusnya bekerja secara multilateral untuk memperkuat perjanjian pengendalian senjata internasional dan untuk mengurangi -- bukan meningkatkan -- jumlah senjata nuklir yang ada," cetus Mary Robinson selaku Ketua The Elders.
Namun Inggris juga menyatakan pihaknya berencana mengganti hulu ledak nuklir saat ini dengan yang baru yang akan bisa beroperasi dengan usia lebih lama pada empat kapal selam baru yang sedang dirakit dan akan mulai beroperasi awal tahun 2030-an.