Inggris Dituduh Rasisme Gegara Kasus 'Pengantin ISIS' Shamima Begum

Inggris Dituduh Rasisme Gegara Kasus 'Pengantin ISIS' Shamima Begum

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Selasa, 16 Mar 2021 13:51 WIB
Ilustrasi militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)
ilustrasi (Foto: AFP)
London -

Seorang pengacara untuk keluarga Shamima Begum, yang dicabut kewarganegaraan Inggris-nya setelah bergabung dengan kelompok Negara Islam (ISIS), menuduh Inggris melakukan rasisme. Dia juga menyebut Begum yang dijuluki 'Pengantin ISIS' itu sebagai "kambing hitam yang tragis".

Seperti dilansir AFP, Selasa (6/3/2021) diketahui Begum yang saat itu berusia 15 tahun, bersama dua siswi lainnya dari London, Inggris melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Mereka kemudian dilacak dan ditemukan di sebuah kamp pengungsian.

Begum dicabut kewarganegaraannya pada 2019 dengan alasan keamanan nasional, setelah protes yang dipimpin oleh surat kabar sayap kanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan lalu, pengadilan tinggi Inggris memutuskan dia tidak dapat kembali ke Inggris untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Pengacara keluarga Begum, Tasnime Akunjee, mengatakan Begum adalah "kambing hitam tragis dari hukuman pemerintah yang tak kenal ampun, yang bermaksud untuk membalas dendam".

ADVERTISEMENT

"Apa yang terjadi dengan pengampunan Kristen? Apakah itu tidak berlaku untuk wanita - dan wanita berkulit gelap? Tampaknya aturan yang berbeda berlaku," kata Akunjee dalam pernyataan bersama rekannya, Anish Kapoor.

"Mungkinkah sebagian dari kita lebih Inggris daripada yang lain? Shamima keturunan Bangladesh, apakah itu mengubah haknya atas kewarganegaraan Inggris? Saya jadi berpikir demikian, terutama terkait putusan Mahkamah Agung," demikian pernyataan tersebut.

Kapoor dan Akunjee menyebut sikap pemerintah sebagai "dakwaan yang memalukan terhadap hati nurani nasional kita".

"Ini adalah 'pecah belah dan menguasai', kengerian yang menopang Kerajaan Inggris selama 200 tahun. Apakah kita telah mundur untuk sekarang mempraktikkan ini di kandang sendiri?" kata Kapoor dan Akunjee dalam pernyataan tersebut.

Diketahui Begum sudah menikah dengan seorang anggota ISIS asal Belanda tak lama setelah menyeberang ke Suriah dari Turki. Dia memiliki tiga anak, tetapi mereka semua meninggal.

Akhir pekan lalu, media The Sunday Telegraph menerbitkan foto Begum mengenakan pakaian ala orang Barat - kacamata hitam, T-shirt dan sweter - di kamp Al Roj, Suriah di mana dia berada selama dua tahun terakhir.

Sebelumnya Begum terlihat mengenakan niqab hitam. Dia setuju untuk difoto, tetapi dia dan orang-orang lain yang berasal dari Inggris, yang ditahan di kamp itu menolak untuk diwawancarai atas dasar nasihat hukum.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads