5 Pejabat RS Ditahan Buntut Kasus Meninggalnya Pasien COVID-19 di Yordania

5 Pejabat RS Ditahan Buntut Kasus Meninggalnya Pasien COVID-19 di Yordania

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Minggu, 14 Mar 2021 17:12 WIB
Otoritas Rusia untuk pertama kalinya menyebarkan data 101 petugas medis meninggal akibat COVID-19 setelah beredarnya data lain terkait hal tersebut.
Ilustrasi (Foto: AP Photo)
Amman -

Pengadilan Yordania menahan seorang direktur dan empat pejabat rumah sakit As-Salt, Yordania usai kematian pasien Corona. Mereka meninggal dunia usai pasokan tabung oksigen di rumah sakit itu mati.

Seperti dilansir AFP, Minggu (14/3/2021) seorang jaksa memutuskan untuk menahan mereka selama seminggu untuk diinterogasi setelah tujuh pasien meninggal pada Sabtu (13/3) lalu. Diketahui, matinya pasokan tabung oksigen itu berada di tiga bangsal, yakni bangsal perawatan intensif, unit bersalin dan perawatan pasien Corona.

Kemarahan publik atas kematian para pasien corona tersebut menyebabkan Menteri Kesehatan Nazir Obeidat mengumumkan pengunduran dirinya. Lebih lanjut, Raja Abdullah II, yang mengunjungi rumah sakit tersebut, memerintahkan direktur rumah sakit, Abdel Razak al-Khashman untuk mundur juga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum mundur, Nathir Obeidat menyatakan pasokan tabung oksigen di RS As-Salt mati selama satu jam.

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan Perdana Menteri Bisher al Khasawneh meminta Menteri Kesehatan Nathir Obeidat untuk mengundurkan diri. Pihak pemerintah juga menyebut permintaan untuk mengundurkan diri itu sebagai bentuk tanggung jawab moral.

ADVERTISEMENT

Kepala layanan kesehatan untuk provisi dimana rumah sakit Salt berada juga telah ditangguhkan dari tugasnya, sambil menunggu selesainya penyelidikan.

Dalam rekaman video yang diposting secara online, Raja Abdullah yang tampak marah, menggelengkan kepalanya, terdengar mengatakan kepada direktur rumah sakit, "Bagaimana hal seperti itu bisa terjadi. Ini tidak dapat diterima."

Ratusan orang berunjuk rasa di luar rumah sakit selama kunjungan Raja Abdullah untuk melampiaskan rasa kesal mereka.

Dua majelis parlemen Yordania akan mengadakan sesi darurat pada Minggu (14/3) terkait kasus kematian yang terjadi di rumah sakit Salt.

Yordania, yang meluncurkan kampanye vaksinasi COVID-19 pada Januari, telah mencatat lebih dari 460.000 kasus virus corona dan lebih dari 5.200 kematian.

Lihat Video: Top! Yordania Negara Pertama Pemberi Vaksin Corona Gratis ke Pengungsi

[Gambas:Video 20detik]



(izt/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads