Kebohongan Siswi yang Berujung Pemenggalan Guru Prancis Picu Kemarahan

Kebohongan Siswi yang Berujung Pemenggalan Guru Prancis Picu Kemarahan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 09 Mar 2021 19:10 WIB
Empat siswa ditahan dalam kasus pemenggalan guru Samuel Paty di Prancis
Kematian guru Prancis, Samuel Paty, memicu aksi protes (dok. BBC World)
Paris -

Pengacara keluarga guru Prancis, Samuel Paty, yang dipenggal terkait karikatur Nabi Muhammad melontarkan kemarahannya atas kebohongan yang terungkap dalam kasus tersebut.

Seperti dilansir AFP, Selasa (9/3/2021), Paty yang seorang guru sekolah menengah di sebuah kota dekat Paris, dibunuh oleh seorang pemuda radikal asal Chechnya, setelah dia menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada siswa dalam kelasnya saat membahas kebebasan berbicara.

Dalam pengakuan terbaru kepada polisi, seorang siswi berusia 13 tahun mengakui telah berbohong dan secara keliru menuduh Paty meminta siswa Muslim meninggalkan kelas saat dia akan menunjukkan karikatur kontroversial itu. Faktanya, siswi itu tidak hadir dalam kelas Paty karena sedang diskorsing setelah berulang kali membolos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Segala sesuatu dalam penyelidikan menunjukkan sejak awal bahwa dia berbohong," ucap pengacara keluarga Paty, Virginie Le Roy, kepada radio RTL.

Le Roy menyebut dirinya 'skeptis' dengan versi yang diceritakan oleh siswi tersebut, yang menyebut dia memandang dirinya sebagai juru bicara untuk murid-murid lain dan ingin mengesankan ayahnya.

ADVERTISEMENT

"Juru bicara apa? Untuk kebohongan, peristiwa yang tidak pernah terjadi? Penjelasan ini tidak meyakinkan saya dan membuat saya agak marah karena faktanya serius, itu tragis," imbuhnya.

Siswi 13 tahun itu mengakui dirinya mengarang cerita setelah mendengar penuturan teman-temannya, karena tidak ingin membuat ayahnya marah soal dirinya yang diskorsing. Kepada ayahnya, siswi itu menyatakan bahwa dia diskorsing selama dua hari setelah menyatakan tidak setuju dengan Paty yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.

Tonton juga Video: Penusukan di Prancis, Israel: Tak Ada Perang Antara Yahudi-Muslim

[Gambas:Video 20detik]



Dia juga memberitahu ayahnya bahwa Paty meminta siswa Muslim untuk meninggalkan ruang kelas sebelum dia menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.

Ayah siswi itu, yang kini didakwa terlibat pembunuhan teroris, kemudian memposting sejumlah video yang isinya meluapkan kemarahan dan mengecam Paty. Sang ayah juga menyerukan agar Paty dipecat dan menuduhnya melakukan 'diskriminasi'. Tidak hanya itu, sang ayah juga mengadu ke sekolah dan melapor ke polisi, dengan menuduh Paty bersalah karena 'menyebarkan gambar porno', dan memicu tuduhan Islamofobia di sekolah.

Isu ini beserta video-video itu menyebar luas, khususnya di media sosial, hingga mencapai Abdullakh Anzorov (18), seorang imigran Chechnya yang teradikalisasi. Anzorov mencari Paty dan memenggalnya saat dia hendak pulang ke rumahnya.

Pembunuhan ini mengejutkan publik Prancis dan memicu perdebatan baru soal kebebasan berbicara, integrasi populasi Muslim yang besar di Prancis, dan peran media sosial dalam mengobarkan kebencian.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads