Pelajar Prancis Mengaku Bohong Soal Guru yang Dipenggal Gegara Kartun Nabi

Pelajar Prancis Mengaku Bohong Soal Guru yang Dipenggal Gegara Kartun Nabi

BBC Indonesia - detikNews
Selasa, 09 Mar 2021 09:24 WIB
Kematian guru bernama Samuel Paty pada Oktober 2020 memicu protes di Prancis. (Getty Images)
Jakarta -

Seorang pelajar Prancis yang dituduh menyulut ujaran kebencian fatal terhadap seorang guru di internet mengakui telah berbohong dan menyebarkan klaim tak berdasar.

Guru bernama Samuel Paty itu Oktober tahun lalu jadi korban kasus pemenggalan setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara.

Pelajar perempuan berusia 13 tahun tersebut, yang namanya tidak untuk dipublikasikan, sebelumnya menyebar informasi bahwa guru itu meminta para murid beragama Islam keluar dari kelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengacara pelajar itu mengatakan, kliennya sekarang mengaku bahkan tidak ada dalam kelas tersebut.

"Dia berbohong karena merasa terjebak setelah teman-teman sekelasnya meminta dia menjadi juru bicara," kata pengacara pelajar tersebut, Mbeko Tabula, kepada kantor berita AFP.

ADVERTISEMENT

Cerita yang disebarkan pelajar itu membuat ayahnya mengajukan gugatan hukum dan menyulut kampanye kebencian di media sosial.

Pelajar itu kini didakwa melakukan pencemaran nama baik, sementara ayahnya didakwa terlibat pembunuhan.

Tidak lama setelah Samuel Paty dibunuh, jaksa menyatakan menemukan hubungan sebab-akibat langsung antara hasutan di media sosial dan pelaku pembunuhan.

Ayah pelajar itu, yang oleh media Prancis disebut bernama Brahim C dan berumur 48 tahun, dituduh mengeluarkan "fatwa" terhadap guru itu.

Prancis

Jaksa Jean-Franois Ricard menyebut ada kaitan antara penyebar ujaran kebencian di media sosial dan pelaku pembunuhan Samuel Paty. (Reuters)

Jaksa bidang antiterorisme Prancis, Jean-Franois Ricard, menyebut Brahim bertukar sejumlah pesan teks dengan pembunuh Paty untuk melakukan kejahatannya.

Pelaku pemenggalan bernama Abdullakh Anzorov, 18 tahun, ditembak mati oleh kepolisian Prancis tak lama setelah pembunuhan itu terjadi.

Usai kejadian itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menganugerahi kehormatan tertinggi Legion d'honneur kepada keluarga guru tersebut.

Penggambaran wajah Nabi Muhammad secara luas dianggap tabu dalam Islam dan dianggap sangat ofensif oleh umat muslim.

Persoalan ini sangat sensitif di Prancis setelah majalah satir Charlie Hebdo menerbitkan kartun Nabi Muhammad.

Dua belas orang di kantor majalah itu dibunuh oleh ekstremis Islam pada tahun 2015 setelah gambar-gambar itu dipublikasikan.

Simak juga 'Kasus Varian Corona Inggris Mendominasi Wilayah Prancis':

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads