Sebuah kapal nelayan yang sedang berlayar di perairan Jalur Gaza meledak pada Minggu (7/3) waktu setempat. Kelompok hak asasi manusia (HAM) menduga ledakan itu disebabkan oleh tembakan roket militan Palestina yang nyasar.
Seperti dilansir Reuters, Senin (8/3/2021), disebutkan bahwa tiga nelayan Palestina tewas akibat ledakan tersebut. Usia dan identitas ketiga korban tewas tidak diungkap ke publik.
Pusat Palestina untuk HAM menuturkan bahwa sebuah roket menghantam kapal nelayan yang berlayar sejauh 3,2 kilometer dari pantai Gaza, dan 'benar-benar menghancurkannya'. Insiden itu terjadi pada Minggu (7/3) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pusat tersebut mengutuk insiden itu, yang indikasinya menunjukkan kemungkinan besar terjadi akibat latihan perlawanan," demikian pernyataan Pusat Palestina untuk HAM, merujuk pada kelompok militan Palestina.
Secara terpisah, militer Israel membantah terlibat insiden di Gaza tersebut. "Indikasi kami menunjukkan bahwa kematian mereka disebabkan oleh sebuah ledakan di dalam wilayah Gaza," kata militer Israel dalam pernyataannya.
Kementerian Dalam Negeri Gaza, yang dikuasai Hamas, menyatakan pihaknya tengah menyelidiki insiden ini.
Sementara itu, dalam pernyataan yang dirilis pihak sayap militer Hamas, disebutkan pihaknya telah melakukan penyelidikan terhadap insiden menyakitkan ini. Hasil penyelidikan nantinya akan dirilis ke publik sesegera mungkin.
Sebelumnya, Jaksa Mahkamah Pidana Internasional ICC di Den Haag, Fatou Bensouda, mengumumkan hari Rabu (3/3), ICC akan secara resmi membuka penyelidikan atas kejahatan perang yang dilaporkan di wilayah Palestina.
Fatou Bensouda mengatakan, penyelidikan itu akan dilakukan "secara independen, tidak memihak dan obyektif, tanpa rasa takut atau pilih kasih.''
Otoritas Palestina menyambut baik keputusan tersebut dan berharap penyelidikan itu akan mencapai akuntabilitas dan keadilan.
Simak juga 'Pemerintah Israel Vaksinasi Pekerja Palestina':