Sebuah kapal berbendera China yang membawa muatan 130 ton minyak kandas di perairan dangkal dekat Mauritius, negara kepulauan di Samudra Hindia. Otoritas Mauritius mengerahkan patroli pantai dan angkatan bersenjatanya untuk mencegah tumpahan minyak mencapai pantai.
Seperti dilansir AFP, Senin (8/3/2021), Menteri Perikanan Mauritius, Sudheer Maudhoo, menuturkan kapten kapal pukat Lurong Yuan Yu yang mengibarkan bendera China ini, melontarkan panggilan darurat pada Minggu (7/3) sore waktu setempat.
Penduduk sekitar mengatakan suar dikirim oleh kapal penangkap ikan yang terdampar di Ponte-aux-Sables di barat laut pulau utama Mauritius, tak jauh dari ibu kota Port Louis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan pertama adalah memompa semua minyak di atas kapal," tutur Maudhoo kepada wartawan setempat.
Ditambahkan Maudhoo bahwa kapal itu tidak membawa muatan kargo lainnya, selain 130 ton bahan bakar minyak dan 5 ton pelumas.
Tentara dan penjaga pantai Mauritius dikirimkan ke pantai, di mana floating contaiment boom -- penghalang apung yang menahan tumpahan minyak untuk sementara -- dikerahkan di lokasi demi menghentikan tumpahan minyak mencapai pantai.
Insiden ini merupakan yang kedua terjadi dalam kurang dari setahun di perairan Mauritius. Pada 25 Juli tahun lalu, sebuah kapal kargo besar milik Jepang, MV Wakashio, yang membawa muatan 4 ribu ton bahan bakar kandas di Mauritius.
Lihat juga video 'Kronologi Kapal China Coast Guard Lego Jangkar di Natuna':