17 Lumba-lumba Mati Terdampar di Pantai Mauritius, karena Tumpahan Minyak?

17 Lumba-lumba Mati Terdampar di Pantai Mauritius, karena Tumpahan Minyak?

BBC Indonesia - detikNews
Senin, 31 Agu 2020 10:12 WIB
Jakarta -

Setidaknya 17 lumba-lumba ditemukan mati terdampar di pesisir Mauritius, sehingga memunculkan perdebatan soal apakah kejadian ini disebabkan oleh tumpahan minyak baru-baru ini.

Pegiat lingkungan mengatakan kematian mereka disebabkan oleh tumpahan minyak dari kapal milik perusahaan Jepang atau karena otoritas yang menenggelamkan sebagian kapal.

Namun menteri perikanan mengatakan bahwa "jika dilihat sekilas" kematian mereka tidak ada hubungannya dengan tumpahan minyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, setidaknya dua lumba-lumba memiliki bekas gigitan hiu.

Bangkai lumba-lumba itu kini tengah diautopsi.

ADVERTISEMENT

Lumba-lumba mati jarang ditemukan dalam jumlah banyak dalam waktu yang bersamaan. Dua bangkai lumba-lumba ditemukan pada Mei 2019.

Ini adalah laporan kematian lumba-lumba pertama sejak minyak tumpah dari kapal. Sebelum ini, banyak ikan dan kepiting ditemukan mati.

Terdamparnya lumba-lumba di pantai membuat marah sejumlah warga.

"Bangun di pagi hari ini untuk melihat banyak lumba-lumba mati di pantai kami lebih buruk dari mimpi buruk," kata Nitin Jeeha, seorang warga, kepada BBC.

"Saya sudah melihat sekitar delapan sampai sepuluh lumba-lumba mati. Apakah ada lebih banyak di laguna?"

Meskipun banyak lumba-lumba ditemukan mati, beberapa ditemukan terdampar di pantai dalam kondisi lemah atau sekarat.

Apakah ini disebabkan oleh tumpahan minyak?

Aktivis lingkungan mengatakan kepada BBC kematian mereka disebabkan oleh tumpahan minyak.

Kapal MV Wakashio menabrak terumbu karang pada 25 Juli di Pointe d'Esny, tempat yang dikenal sebagai suaka bagi satwa liar langka.

Area tersebut mencakup lahan-lahan basah yang ditetapkan sebagai lokasi penting internasional oleh konvensi lahan basah Ramsar.

Oceanografer Vassen Kauppaymuthoo mengatakan lumba-lumba tersebut mencium bau bahan bakar.

"Dalam opini saya, situasi ini akan terus memburuk seiring dengan berjalannya waktu," katanya seperti dilansir dari media setempat.

Pegiat lingkungan Sunil Dowarkasing mengatakan penyebab kematian lumba-lumba tersebut antara tumpahan minyak dari kapal Jepang tersebut atau penenggelaman haluan kapal oleh otoritas minggu lalu.

Otoritas memutuskan menenggelamkan haluan kapal minggu lalu

Otoritas memutuskan menenggelamkan haluan kapal minggu lalu (Reuters)

"Penenggelaman itu mungkin mengganggu mamalia laut di habitat alami mereka. Akan ada dampak setelahnya, dan ini baru permulaan," kata Dowarkasing.

Greenpeace Afrika telah memperingatkan bahwa "ribuan" spesies hewan "berada dalam resiko tenggelam di tengah polusi laut, dengan konsekuensi yang buruk bagi ekonomi, ketahanan pangan, dan kesehatan Mauritius."

Namun Sudheer Maudhoo, menteri perikanan Mauritius, mengatakan tes awal pada lumba-lumba mengindikasikan tidak ada kaitan antara tumpahan minyak dengan kematian lumba-lumba.

Ia mengatakan terdapat gigitan hiu di setidaknya dua lumba-lumba, namun tes lanjutan masih dibutuhkan untuk mengidentifikasi penyebab kematian mereka.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads