AS Tuduh Rusia Sebar Informasi Keliru Soal Vaksin Pfizer-Moderna

AS Tuduh Rusia Sebar Informasi Keliru Soal Vaksin Pfizer-Moderna

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 08 Mar 2021 10:58 WIB
Vaksin BioNTech-Pfizer Terbukti Efektif Lawan Dua Varian Baru Corona
Ilustrasi (DW News)
Washington DC -

Otoritas Amerika Serikat (AS) mengidentifikasi tiga publikasi online yang diarahkan oleh dinas intelijen Rusia, yang disebut berupaya merusak citra vaksin-vaksin virus Corona (COVID-19) yang diproduksi Pfizer dan Moderna.

"Menyebarkan banyak jenis informasi keliru, termasuk tentang vaksin Pfizer maupun Moderna, serta organisasi internasional, konflik militer, unjuk rasa, dan setiap isu yang memecah-belah yang bisa mereka eksploitasi," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, seperti dilansir Reuters, Senin (8/3/2021).

Media terkemuka AS, Wall Street Journal (WSJ), pertama melaporkan hal tersebut pada Minggu (7/3) waktu setempat. Kepada WSJ, juru bicara Kremlin menyangkal klaim yang menyebut Rusia menyebarkan informasi palsu soal vaksin Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedutaan Besar Rusia di Washington DC enggan mengomentari laporan tersebut.

Otoritas Rusia diketahui menyetujui vaksin Corona buatannya, Sputnik V, pada Agustus tahun lalu, sebelum uji klinis skala besar dimulai. Saat itu, Rusia mengklaim sebagai negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin Corona.

ADVERTISEMENT

Uji klinis yang ditinjau selama berbulan-bulan kemudian mengklaim vaksin Sputnik V efektif 92 persen melawan virus Corona.

Sementara Pfizer yang berkantor di New York, AS, bersama BioNTech dari Jerman, memproduksi vaksin Corona pertama yang disetujui di AS -- pada Desember 2020. Vaksin Moderna -- yang kantornya ada di Massachusetts -- menjadi vaksin Corona kedua yang disetujui di AS.

Simak juga video 'WHO: Vaksin COVAX Sudah Dikirim ke 20 Negara':

[Gambas:Video 20detik]



Disebutkan juru bicara Departemen Luar Negeri AS bahwa Pusat Keterlibatan Global pada Departemen Luar Negeri yang dibentuk untuk menangkal kampanye propaganda dan informasi keliru, telah mengidentifikasi tiga outlet publikasi terkait intelijen Rusia.

Ketiganya adalah News Front, yang dikendalikan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia, kemudian New Eastern Outlook dan Oriental Review yang diarahkan dan dikendalikan oleh Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia.

Outlet publikasi keempat, yakni Rebel Insiden, yang dikendalikan oleh militer Rusia juga teridentifikasi, namun sebagian besar tidak aktif.

"Departemen akan terus mengekspose aktivitas jahat Rusia secara online," tegas juru bicara Departemen Luar Negeri AS tersebut.

"Kami juga akan terus bekerja sama dengan sekutu-sekutu dan mitra kami untuk memberikan respons global melawan informasi keliru," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads