Bangladesh Pindahkan Lagi Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Bangladesh Pindahkan Lagi Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 04 Mar 2021 17:18 WIB
Rohingya refugees alight from a naval ship after arriving at Bhashan Char island, in the Bay of Bengal, Bangladesh, Tuesday, Dec. 29, 2020. Officials in Bangladesh sent a second group of Rohingya refugees to the island on Monday despite calls by human rights groups for a halt to the process. Seven Bangladesh navy ships carrying 1,804 Rohingya refugees arrived Tuesday at an isolated island where they will be relocated despite concerns among human rights groups about their safety. Authorities say the refugees were selected for relocation based on their willingness, and that no pressure was applied on them. But several human rights and activist groups say some refugees have been forced to go to the island, located 21 miles (34 kilometers) from the mainland. (AP Photo/Mahmud Hossain Opu)
Ilustrasi -- Pengungsi Rohingya saat dipindahkan ke pulau terpencil dari Bangladesh (dok. AP/Mahmud Hossain Opu)
Dhaka -

Otoritas Bangladesh kembali memindahkan nyaris 4 ribu pengungsi Rohingya yang ada di kamp-kamp pengungsian ke sebuah pulau terpencil di Teluk Benggala. Pemindahan pengungsi Rohingya tetap dilakukan meskipun ada protes dari kelompok-kelompok HAM soal rentannya pulau terpencil itu terhadap badai dan banjir.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (4/3/2021), otoritas Bangladesh sudah memindahkan lebih dari 10 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char sejak awal Desember tahun lalu. Mereka dipindahkan dari kamp-kamp perbatasan yang menjadi tempat tinggal lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya selama bertahun-tahun.

Pemindahan, atau yang disebut relokasi, ke pulau terpencil itu dilakukan karena kondisi memprihatinkan di kamp-kamp pengungsian Bangladesh, dengan gubuk yang bobrok dan penuh sesak, serta area perbukitan gundul yang rawan banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini, sebanyak 2.254 warga Rohingya tiba dan besok kami mengharapkan 1.700 lainnya," tutur pejabat Angkatan Laur Bangladesh, Rashed Sattar, dari Pulau Bhasan Char.

Bangladesh sebelumnya menyebut relokasi itu bersifat sukarela. Namun beberapa pengungsi dari kelompok pertama yang tiba di pulau terpencil itu menyebut ada pemaksaan.

ADVERTISEMENT

Otoritas Bangladesh menepis kekhawatiran keamanan di pulau terpencil itu, dengan menyebut adanya pembangunan untuk pertahanan dari banjir dan perumahan untuk 100 ribu orang, rumah sakit serta pusat prakiraan topan.

Selalu disebutkan oleh Bangladesh bahwa kepadatan pengungsi di kamp-kamp perbatasan telah memicu tindak kejahatan, dengan beberapa pengungsi Rohingya menyebut tindak kekerasan yang sering terjadi di kamp telah mendorong mereka untuk pindah.

Begitu tiba di Pulau Bhasan Char, para pengungsi Rohingya tidak akan diizinkan meninggalkan pulau tersebut -- yang berjarak beberapa jam pelayaran dari pelabuhan Chittagong di selatan Bangladesh.

Relokasi itu dilakukan di tengah kritikan yang menyebut Bangladesh enggan berkonsultasi dengan badan pengungsi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan badan kemanusiaan lainnya. Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi menyebut pihaknya tidak diizinkan mengevaluasi keselamatan dan keberlanjutan kehidupan di pulau terpencil itu.

"Proses relokasi Rohingya akan berlanjut... mereka akan pergi ke sana secara sukarela untuk kehidupan lebih baik," ucap wakil pejabat Bangladesh yang mengurusi pengungsi, Mohammed Shamsud Douza, via telepon.

"Prioritas utama kami adalah memulangkan mereka ke tanah air mereka," imbuhnya.

Namun setelah kudeta militer melanda Myanmar pada 1 Februari lalu, banyak pengungsi Rohingya yang takut untuk kembali ke negaranya. "Harapan kecil kami untuk kembali ke tanah air dihancurkan oleh kudeta," ucap salah satu pengungsi Rohingya berusia 39 tahun yang pindah ke Bhasan Char bersama keluarganya pada Rabu (3/3) waktu setempat.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads