Paus Fransiskus Akan Bertemu Ulama Syiah Terkemuka dalam Kunjungan ke Irak

Paus Fransiskus Akan Bertemu Ulama Syiah Terkemuka dalam Kunjungan ke Irak

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 03 Mar 2021 13:22 WIB
China tolak kritikan tentang Muslim Uighur yang malang, kritik pertama dari Paus Fransiskus juga sebut isu persekusi
Paus Fransiskus (dok. BBC World)
Vatican City -

Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, akan melakukan kunjungan bersejarah ke Irak pekan ini. Dalam kunjungannya, Paus Fransiskus akan melakukan pertemuan simbolis dengan ulama Syiah terkemuka di Irak, Grand Ayatollah Ali Sistani, dalam upaya memperdalam dialog dengan pemimpin Muslim.

Seperti dilansir AFP, Rabu (3/3/2021), Paus Fransiskus yang berusia 84 tahun ini akan bertemu Sistani di kediamannya di Najaf, pada Sabtu (6/3) mendatang. Sistani yang kini berusia 90 tahun, tidak pernah terlihat di depan publik dan jarang menerima tamu. Namun Paus Fransiskus ingin bertemu langsung dengannya.

Paus Fransiskus diketahui sejak lama memuji kekuatan dialog antaragama, simbol perdamaian dan toleransi, tanpa memikirkan seluk-beluk teologis yang diajukan oleh pendahulunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua tahun lalu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Paus Fransiskus dan ulama Sunni terkemuka, Sheikh Ahmed al-Tayeb, yang juga Imam Besar Al-Azhar, menandatangani sebuah dokumen soal 'persaudaraan manusia untuk perdamaian dunia'. Keduanya menyampaikan seruan bersama untuk kebebasan berkeyakinan.

Sunni mencakup hampir 90 persen umat Muslim sedunia, dengan Syiah mencakup 10 persen -- mayoritas ada di Iran dan Irak. Untuk Irak, 60 persen populasinya menganut Syiah dan 37 persen lainnya menganut Sunni.

ADVERTISEMENT

Dengan kunjungan ke Najaf dan bertemu ulama Syiah terkemuka, Paus Fransiskus mengulurkan tangan untuk cabang utama Islam lainnya.

"Ini jelas merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi dan hal yang besar," sebut peneliti pada Institut Brookings, Marsin Alshamary.

Simak juga 'PBB: Pandangan Paus Fransiskus Sejalan Prinsip Nondiskriminasi':

[Gambas:Video 20detik]



Disebutkan Alshamary bahwa mazhab pemikiran Islam di Najaf terlibat dialog antaragama sejak invasi Amerika Serikat (AS) ke Irak tahun 2003 lalu dan perang berdarah antara Syiah dan Sunni. Sistani berulang kali menegaskan bahwa Muslim dilarang membunuh orang lain. Tahun 2014, saat Islamic State of Iraq and Syriah (ISIS) mendekati Baghdad, Sistani menyerukan warga Irak untuk menenteng senjata mengusir militan radikal tersebut.

"Kunjungan Paus ini mengirimkan pesan politik yang kuat untuk seorang tokoh yang sangat terkait dengan membela warga Irak," sebut ilmuwan politik Prancis, Myriam Benraad, yang mengkhususkan diri untuk dunia Arab.

Sitani juga disebut merangkul salah satu dari dua aliran Syiah modern, yakni aliran Najaf, yang memisahkan antara politik dan agama. Aliran itu bertentangan dengan mazhab di sekitar kota suci Qom di Iran yang meyakini pemimpin agama juga harus memimpin negara, mengikuti contoh pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

"Kaum Syiah di Irak ingin Vatikan dan dunia Barat mendukung mereka melawan cengkeraman Iran, yang ingin menelan Najaf," ujar biarawan Dominika-Irak, Amir Jaje, yang merupakan salah satu tokoh terkemuka dalam dialog antaragama.

Halaman 2 dari 2
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads