AS Jatuhkan Sanksi pada 2 Pimpinan Houthi di Yaman

AS Jatuhkan Sanksi pada 2 Pimpinan Houthi di Yaman

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Rabu, 03 Mar 2021 10:48 WIB
Operasi militer pimpinan Arab Saudi melawan pemberontak Houthi di Yaman telah terjadi lebih dari enam tahun terakhir.
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada dua pimpinan kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Tindakan perdana pemerintahan Biden itu menuduh keduanya mendapatkan senjata dari Iran dan mengatur berbagai serangan ke sejumlah lokasi.

Pemberian sanksi itu kontras dengan keputusan Departemen Luar Negeri AS pada bulan lalu yang menyebut akan mencabut Houthi dari daftar hitam terorisme. Sebelumnya pemerintahan mantan Presiden Donald Trump memasukkan kelompok itu dalam daftar terorisme menjelang akhir kepresidenannya, yang dikhawatirkan akan memperburuk krisis kemanusiaan Yaman.

Sementara itu, pemerintahan Presiden Joe Biden telah mengisyaratkan batas toleransi AS terhadap gerakan Houthi dan memperingatkan bahwa AS akan terus menekan kepemimpinan kelompok tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk mendorong akuntabilitas kepemimpinan Houthi atas tindakan mereka, yang berkontribusi pada penderitaan luar biasa rakyat Yaman," kata Direktur Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri, Andrea Gacki, dalam pernyataan Departemen Keuangan, seperti dilansir Reuters, Rabu (3/3/2021).

Dua pimpinan yang mendapatkan sanksi adalah kepala staf Angkatan Laut Houthi, Mansur Al-Sa'adi dan Komandan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Yaman yang berpihak pada Houthi, Ahmad 'Ali Ahsan al-Hamzi.

ADVERTISEMENT

Departemen Keuangan AS menuduh kedua pemimpin itu mengatur serangan Houthi ke negara-negara tetangga dan terhadap kapal komersial di perairan internasional, dalam tindakan yang dilakukan untuk "memajukan agenda destabilisasi rezim Iran."

Al-Sa'adi disebut menerima pelatihan ekstensif di Iran dan membantu menyelundupkan senjata ke Yaman. Sementara Al-Hamzi memperoleh senjata buatan Iran untuk digunakan dalam perang saudara, termasuk dalam berbagai serangan drone.

"Amerika Serikat mengutuk penghancuran situs sipil oleh militan Houthi hari ini. Orang-orang ini memimpin pasukan yang memperburuk krisis kemanusiaan di Yaman," kata Gacki.

Perang telah membawa negara miskin itu ke dalam apa yang disebut oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia.

Simak juga 'Biden Akhiri Dukungan AS Untuk Serangan Militer Saudi di Yaman':

[Gambas:Video 20detik]



Sanksi-sanksi baru yang dikeluarkan AS dilakukan setelah Biden menarik dukungan untuk kampanye militer yang dipimpin Arab Saudi di Yaman. AS menyatakan perang enam tahun, yang secara luas dipandang sebagai konflik proksi antara Arab Saudi dan Iran, "harus diakhiri."

Departemen Keuangan AS juga mengatakan Iran telah meningkatkan konflik dengan memberikan bantuan keuangan dan material langsung kepada Houthi, termasuk senjata kecil, rudal, bahan peledak dan kendaraan udara tak berawak, atau drone, yang telah digunakan untuk melawan pemerintah Yaman.

Sanksi-sanksi yang diberikan akan membekukan aset yang mengancam perdamaian, keamanan atau stabilitas Yaman - memblokir properti apa pun yang mungkin dimiliki mereka di bawah yurisdiksi AS dan melarang orang Amerika untuk berurusan dengan mereka.

Halaman 2 dari 2
(izt/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads