Makin Nyaring Tuduhan Pelecehan Seksual ke Gubernur New York

Round Up

Makin Nyaring Tuduhan Pelecehan Seksual ke Gubernur New York

Tim Detikcom - detikNews
Rabu, 03 Mar 2021 05:07 WIB
(FILES) In this file photo taken on March 27, 2020 New York Governor Andrew Cuomo speaks to the press at the Jacob K. Javits Convention Center in New York. - New York Governor Andrew Cuomo declared April 13, 2020 that the
Gubernur New York, Andrew Cuomo (Foto: Bryan R. Smith/AFP)
New York -

Ketiga kalinya Gubernur New York, Andrew Cuomo tersandung skandal tuduhan pelecehan seksual. Tuduhan terbaru itu dilontarkan beberapa jam setelah Cuomo secara resmi menyatakan akan tunduk pada penyelidikan atas tuduhan serupa dari dua mantan stafnya.

Seperti dilansir AFP, Selasa (2/3/2021), Wanita ketiga yang melontarkan tuduhan kepada Cuomo bernama Anna Ruch (33), yang menuturkan kepada The New York Times (NYT) bahwa dirinya bertemu Cuomo dalam sebuah pesta pernikahan pada September 2019.

Ketika pesta terjadi, Ruch menceritakan Cuomo meletakkan tangan di punggung bagian bawah, yang kemudian ditepis oleh Ruch sendiri. Cuomo juga sempat bertanya jika dia bisa mencium Ruch.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya begitu bingung dan terkejut dan malu. Saya memalingkan kepala saya dan tidak bisa berkata-kata pada saat itu," tutur Ruch kepada NYT.

Pria berusia 63 tahun itu dihujani kritik, termasuk dari Partai Demokrat yang menaunginya, karena menyebut dua mantan stafnya yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual itu telah 'salah menafsirkan' dirinya.

ADVERTISEMENT

Cuomo menjadi sorotan tahun lalu dengan pengarahan virus Corona (COVID-19) yang disampaikannya dengan gaya terus-terang namun penuh empati, yang saat itu bertentangan dengan pendekatan mantan Presiden Donald Trump yang meremehkan Corona.

Laporan Ruch datang beberapa hari setelah seorang mantan staf Cuomo. Charlotte Bennett (25), mengakui dirinya dilecehkan secara seksual oleh Cuomo tahun lalu. Pengakuan Bennett juga disampaikan kepada NYT.

Beberapa hari sebelum pengakuan Bennett, seorang mantan staf Cuomo lainnya, Lindsey Boylan (36), juga menuturkan kontak fisik tak diinginkan yang dialaminya saat bersama Cuomo. Boylan menjadi staf Cuomo antara tahun 2015-2018 lalu.

Simak juga 'Gugatan pada James Franco soal Pelecehan Seksual Dicabut':

[Gambas:Video 20detik]



Pada Senin (1/3) waktu setempat, Jaksa Agung New York, Letitia James, menyatakan bahwa kantor Cuomo telah mengabulkan permohonannya untuk melakukan penyelidikan independen terhadap tuduhan-tuduhan itu. Surat dari kantor Cuomo, sebut James, juga menekankan bahwa hasil penyelidikan nantinya akan 'diungkap dalam laporan publik'.

"Ini bukan tanggung jawab yang kami anggap enteng karena tuduhan pelecehan seksual harus selalu ditanggapi dengan serius," tegas James dalam pernyataannya.

Dalam responsnya pada Minggu (28/2) waktu setempat, Cuomo menyatakan dirinya 'benar-benar menyesal' jika perilakunya pernah 'disalahartikan sebagai godaan yang tidak diinginkan'. Dia menyangkal pernah menyentuh atau merayu wanita-wanita itu secara tidak pantas.

Wali Kota New York, Bill de Blasio, mengecam pernyataan Cuomo tersebut. "Itu bukan permintaan maaf. Dia sepertinya berkata, 'Oh, saya hanya bercanda'. Pelecehan seksual tidak lucu. Ini serius," tegas Blasio, yang merupakan saingan lama Cuomo.

Salah satu anggota Kelompok Kerja Pelecehan Seksual, kelompok beranggotakan mantan staf parlemen New York yang memerangi pelecehan seksual, menyebut pernyataan Cuomo itu 'menghina'.

"Dia tidak mengambil tanggung jawab apapun. Kita tidak punya alasan untuk berpikir dia tidak akan mengulangi perilaku ini lagi," sebut Rita Pasarell kepada The Guardian.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads