Lima penjaga tahanan yang sempat disandera saat terjadinya kerusuhan baru di penjara Ekuador akhirnya dibebaskan pada Senin (1/2). Kerusuhan akhirnya bisa dikendalikan tanpa memakan korban jiwa.
"Para petugas korps keamanan, yang disandera oleh para narapidana, aman dan tanpa merusak integritas fisik atau kesehatan mereka," kata pihak otoritas penjara dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Selasa (2/3/2021).
Tidak ada kematian yang tercatat selama kerusuhan baru itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui Twitter, polisi mengatakan bahwa tindakan agennya "memungkinkan untuk mengendalikan insiden" di penjara Cotopaxi, pusat kota Latacunga.
Kepala polisi Patricio Carillo menulis melalui Twitter bahwa "kerusuhan baru di penjara Cotopaxi menyebabkan lima penjaga ditawan."
Seminggu sebelumnya, terjadi kerusuhan serentak di empat penjara Ekuador, termasuk di Cotopaxi yang menewaskan puluhan napi. Kerusuhan berdarah itu menyebabkan beberapa narapidana dibakar dan dipenggal saat pertempuran sengit pecah antara geng-geng yang bersaing.
Ombudsman Hak Asasi Manusia Ekuador menggambarkannya sebagai "pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Pihak berwenang menyalahkan geng-geng yang diyakini terkait dengan kejahatan terorganisir di Meksiko dan Kolombia.
Simak video 'Kerusuhan Penjara di Ekuador Dipicu Perebutan Kekuasaan':
Presiden Ekuador, Lenin Moreno mengecam "kebiadaban" kerusuhan tersebut dan mengatakan geng-geng itu "berjuang untuk kepemimpinan dan perdagangan narkoba di seluruh Ekuador."
Keempat penjara tersebut mencakup 70 persen dari 38.000 narapidana Ekuador. Ekuador hanya memiliki kapasitas untuk menampung 29.000 orang di 60 fasilitas penjara, yang berarti sistemnya kelebihan kapasitas sekitar 30 persen.
Sementara itu, penjara Ekuador juga kekurangan penjaga, dengan total 1.500 orang, jauh dari kebutuhan 4.000 orang.