WHO Sebut Pandemi Corona Selesai Tahun Ini Tak Realistis

WHO Sebut Pandemi Corona Selesai Tahun Ini Tak Realistis

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Selasa, 02 Mar 2021 04:13 WIB
WHO Health Emergencies Programme head Michael Ryan attends a press conference organized by Geneva Association of United Nations Correspondents (ACANU) amid the COVID-19 outbreak, caused by the novel coronavirus, on July 3, 2020 at the WHO headquarters in Geneva. (Photo by Fabrice COFFRINI / POOL / AFP)
Foto: Michael Ryan (AFP/FABRICE COFFRINI)
Jenewa -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai anggapan pandemi Corona (COVID-19) selesai tahun ini tak realistis. Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan menyebut meski virus terkendali namun tak realistis COVID-19 berakhir tahun ini.

"Ini akan menjadi sangat prematur dan saya pikir tidak realistis untuk berpikir bahwa kita akan menyelesaikan virus ini pada akhir tahun ini," kata Ryan seperti dilansir AFP, Selasa (2/3/2021).

"Tapi saya pikir apa yang bisa kita selesaikan, jika kita pintar, adalah rawat inap, kematian dan tragedi yang terkait dengan pandemi ini," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ryan mengatakan fokus WHO adalah menjaga agar penularan virus tetap rendah, untuk membantu mencegah munculnya varian, tetapi juga untuk mengurangi jumlah orang yang sakit.

Dia juga mengatakan bahwa memvaksinasi petugas kesehatan garis depan dan mereka yang paling rentan terhadap penyakit parah akan menghilangkan ketakutan dan tragedi dari pandemi.

ADVERTISEMENT

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menginginkan vaksinasi petugas kesehatan dilakukan di setiap negara dalam 100 hari pertama tahun 2021-yang berarti masih ada 40 hari tersisa.

Dia menyambut baik suntikan dosis pertama melalui fasilitas berbagi vaksin global Covax, yang diberikan Senin (1/3) di Ghana dan Pantai Gading.

"Sangat menggembirakan melihat petugas kesehatan di negara-negara berpenghasilan rendah mulai divaksinasi, tetapi sangat disayangkan bahwa ini terjadi hampir tiga bulan setelah beberapa negara terkaya memulai kampanye vaksinasi mereka," katanya.

"Dan sangat disesalkan bahwa beberapa negara terus memprioritaskan vaksinasi yang lebih muda, orang dewasa yang lebih sehat dengan risiko penyakit yang lebih rendah di populasi mereka sendiri daripada petugas kesehatan dan orang tua di tempat lain," katanya, tanpa menyebut nama mereka.

Simak video 'Luhut Yakin 70 Juta Masyarakat Sudah Divaksin Covid-19 pada Juli 2021':

[Gambas:Video 20detik]



(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads