Pandemi Corona menjadi momok bagi warga Iran. Pemerintah Iran mencatat angka kematian karena Corona menembus 60 ribu kasus.
"Sayangnya, dalam 24 jam terakhir, 93 orang kehilangan nyawa karena Covid-19, dan total kematian akibat penyakit ini mencapai 60.073," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Sima Sadat Lari, dilansir dari AFP, Senin (1/3/2021).
Secara kumulatif, total kasus Corona di Iran mencapai 1.631.169. Namun, Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki menduga jumlah kasus Corona yang sebenarnya melebihi angka yang tercatat resmi di pemerintah Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Iran Hassan Rouhani, memperingatkan tentang ancaman gelombang keempat virus Corona.
"Kami harus mengamati pembatasan (virus) mungkin selama berbulan-bulan, dan mungkin sepanjang tahun depan," kata Presiden Iran Hassan Rouhani.
Rouhani meminta warganya untuk mentaati protokol kesehatan. Ia tak menampik pada bulan-bulan berikutnya, Iran akan melewati fase yang lebih sulit karena menghadapi sejumlah mutasi virus Corona.
![]() |
Juru bicara satuan tugas virus Corona Iran, Alireza Raisi, sangat prihatin dengan varian baru Corona dari Inggris yang menyebar ke seluruh dunia, termasuk Iran.
"Kami telah mengidentifikasi 112 orang yang terinfeksi varian Inggris di negara itu, delapan di antaranya telah meninggal," katanya.
Ia mengatakan varian baru virus Corona itu ditemukan paling banyak di ibu kota, Taheran. Lalu beberapa kasus juga ditemukan di Khuzestan.
Khuzestan adalah salah satu daerah yang kembali berkategori zona merah, yang mana banyak ditemukan kasus aktif dan kasus kematian di sana.
Jumlah kasus harian Corona di Iran mencapai 8 ribu per hari. Angka ini jauh lebih rendah dari kasus harian per 27 November 2020 dengan 14.051 kasus. Sementara itu, kematian harian karena Corona turun di bawah 100 kasus.
Saksikan juga 'Update Corona! Indonesia Bertambah 5.540 Jadi 1.334.634 Kasus':